Mohon tunggu...
cici
cici Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Pontianak

saya lebih menyukai dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Sejarah Tradisi Yasinan di Kampung Parit To'om

7 Agustus 2024   15:13 Diperbarui: 7 Agustus 2024   15:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) -- Pada Kamis malam, 1 Agustus 2024, di Desa Punggur Kecil Jalan Parit To'om Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya melaksanakan kegiatan Yasinan. Yasinan ini dimulai pukul 19.00 WIB yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Ketua RT Parit Rintis Baru, Puradin Asmin menjelaskan kegiatan Yasinan malam Jum'at merupakan tradisi turun temurun yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Desa Punggur Kecil Jalan Parit To'om. Tradisi ini diisi dengan pembacaan Yasin dan Tahlil yang dikhususkan untuk orang yang sudah meninggal. Kegiatan Yasinan dilakukan setiap malam Jum'at dan dilaksanakan dari rumah ke rumah secara bergiliran. Kegiatan Yasinan ini telah menjadi tradisi yang terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini.  Tujuan Yasinan ini ialah selain bernilai ibadah juga untuk menjalin silaturrahmi.

"Sebenarnya awalnya itu memang kenapa mengadakan Yasin bersama, pertama memang jumlah masyarakatnya sedikit dan rumah orang itu jaraknya agak jauh. Sehingga ada satu pendapat dan Solusi, yok kita kumpul untuk silaturrahmi. Caranya, daripada kita ngumpul hanya ngopi, tapi bagaimana juga bernilai ibadah, maka bikinlah kegiatan setiap hari Kamis masuk malam Jum'at dan jumlahnya tidak banyak, sekitar 4-7 orang. Akhirnya terbentuklah rutinan setiap malam Jum'at itu baca Yasin," ungkapnya

Pada tahun 1980-an, tradisi Yasinan ini sudah dilaksanakan. Pada masa awal, Musholla pertama yang dijadikan sebagai pusat ibadah dan sebagai tempat pembacaan Yasin ialah musholla Shilahul Mu'min.  

"Pada tahun 80 itu rutinan baca Yasin ini saya sudah ikut, nah itu sudah bertahun-tahun sudah berjalan. Nah kalau untuk tahun kapan rutinan ini dimulai itu kurang tau. Perlu diketahui awalnya itu surau hanya ada satu dan kampung hanya ada satu di desa ini, yakni parit To'om. Kalau kami ini pendatang, yakni pada tahun 1951 kami datang kesini. Dinamakan parit To'om karena yang membuka kampung ini adalah ayah To'om. Nama kampung ini diambil dari nama sang pendiri. Hal ini dilakukan agar penerusnya bisa tau," jelasnya

Pada awal dilaksankannya tradisi Yasinan ini, setiap orang membaca Yasin sebanyak 41 kali. Kemudian pada tahun berikutnya masyarakat Kampung Parit To'om tidak hanya membaca Yasin tapi juga membaca surah Al-Kahfi. Awalnya kegiatan Yasinan ini hanya difokuskan pada satu musholla di dekat desa, yakni musholla Shilahul Mu'min. Namun setelah bermusyawarah, masyarakat sepakat untuk melaksanakan tradisi Yasinan ini dari rumah ke rumah.  

"Pada tahun-tahun berikutnya dibuat target setiap orang itu membaca Yasin sebanyak 41 kali dengan menggunakan biji jagung sebagai tanda. Jika jagung itu sudah mencapai hitungan 41 berarti selesailah bacaan Yasin itu. Pada tahun berikutnya, ditambah dengan pembacaan surah Al-Kahfi satu kali. Awalnya kite tidak fokus dari rumah ke rumah, melainkan fokus pada satu surau dekat ini saja. Seiring berjalannya waktu, kite musyawarah bagaimana jika rutinan baca Yasin ini dilaksanakan dari rumah ke rumah. Setelah disetujui barulah kite laksanakan dari rumah ke rumah sampailah dengan sekarang," ucap Puradin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun