Ada yang berbeda dengan tim sukses partai koalisi Merah Putih. Tim itu diketuai oleh mantan capres PKB yaitu Mahfud MD.
Bagi Prabowo, Mahfud bagai berlian. Dia intelektual, seorang ahli hukum sekaligus ustaz, juga seorang kyai. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga dikenal sebagai birokrat yang lurus.
Prabowo malah berujar bahwa dia sangat bersyukur ketika Prof Dr Mahfud MD bersedia menjadi ketua tim kampanye mereka. Karena nama Mahfud adalah jaminan mutu bagi kaum nahdliyin ( kaum NU) di Indonesia.
Seperti diketahui, saat Pemilu Legislatif lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berbagi tugas untuk meraih suara. Mereka berpencar . Waktu itu, pimpinan PKB Muhaimin Iskandar (cak Imin) bertugas menarik kembali para ulama di wilayah Jawa Barat dan Jateng yang sebelumnya memilih partai nasionalis yang jumlahnya cukup besar. Alasan mereka kembali ke NU karena melihat partai-partai nasionalis ternyata terjebak pada budaya korupsi.
Rhoma Irama yang direkrut cak Imin, bertugas menjaring kelompok-kelompok NU di luar Jawa. Kantong NU di luar Jawa berpusat di Kalimantan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedangkan pak Professor (Mahfud) dipercaya menjading kaum intelektual NU dan kaum santri di wilayah Madura, Tapal Kuda (Situbondo, Bondowoso, Jember, banyuwangi) dan sekitarnya. Sebagai intelektual, Mahfud cukup bisa diterima oleh kaum muda. Bagi warga PKSpun, Mahfus diterima dengan baik.
Kaum NU di Indonesia sendiri berjumlah 60 juta orang, nyaris separuh suara pemilih saat Pileg kemarin. Meski PKB ‘ parkir’ di poros Jokowi, bisa dipastikan Mahfud adalah magnet kuat bagi warga santri. Bisa dipastikan suara PKB akan terpecah-pecah.
Jadi, tak salah jika Prabowo memilihnya menjadi tim suksesnya. Mahfud adalah jaminan mutu. Nama Mahfud pasti tokcer merebut suara bagi poros Merah Putih !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H