Mohon tunggu...
Qurrotul A’yun
Qurrotul A’yun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya Beri Psikoedukasi Art Therapy untuk Tingkatkan Kesejahteraan Emosional

9 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   03:38 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pelaksanaan Terapi Seni Melukis Dengan Media  Tas Kanvas 

Surabaya, 27 April 2024 - Psikoedukasi Art Therapy sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan emosional pada anak dilakukan oleh mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai kegiatan dari Konversi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan KKN sebagai pertanggungjawaban atas aplikasi disiplin ilmu dari teoritis ke empiris serta merupakan perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara penuh yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini merupakan bagian dari Program MBKM BKP Proyek Kemanusiaan.

Qurrotul A’yun mahasiswa Psikologi angkatan 2021 Untag Surabaya dibawah bimbingan Bapak Dr. Mamang Efendy, S.Pd., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Lapangan pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 09.00 - 11.00 WIB pelaksanaan psikoedukasi yang berjudul "Psikoedukasi Terapi Seni Melukis Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Emosional Pada Anak di Yayasan Panti Asuhan Saluran Berkat Surabaya".  Sasaran psikoedukasi ini adalah anak-anak yang bertujuan untuk menjadi sarana efektif dalam membantu anak-anak mengelola dan mengekspresikan emosi mereka.

Gambar Pelaksanaan Psikoedukasi 
Gambar Pelaksanaan Psikoedukasi 
Pada kegiatan ini Qurrotul A’yun menemukan bahwa terapi seni melukis dapat menjadi metode yang ampuh untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan pada emosional. Melalui kegiatan melukis, anak-anak dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang aman dan kreatif. "Kesejahteraan emosional anak-anak adalah prioritas utama. Melalui terapi seni melukis, saya berharap bisa memberikan alat bagi anak-anak untuk mengatasi stres dan kecemasan, serta meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan mereka," ujar A’yun. Terapi seni ini melibatkan sesi melukis, di mana anak-anak menggambarkan perasaan dan pengalaman mereka melalui seni. Kegiatan ini tidak hanya membantu anak-anak dalam mengekspresikan emosi mereka, tetapi juga meningkatkan keterampilan motorik halus dan kreativitas.

Gambar Pelaksanaan Terapi Seni Melukis Dengan Media  Tas Kanvas 
Gambar Pelaksanaan Terapi Seni Melukis Dengan Media  Tas Kanvas 
Harapan ke depannya, program terapi seni melukis ini dapat di terapkan oleh panti asuhan lain di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan emosional anak-anak yang membutuhkan dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan keberhasilan awal yang telah dicapai, terapi seni melukis ini membuktikan bahwa seni dapat menjadi sarana penting dalam mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan emosional anak-anak. Program ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi anak-anak di Yayasan Panti Asuhan Saluran Berkat, tetapi juga bagi banyak anak-anak lain yang membutuhkan di seluruh Negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun