Mohon tunggu...
Qoyyimah 17
Qoyyimah 17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Hobinya gatau apa sesuai mood, kepribadian suka emosi, ramah, baik sesuai situasi sih. Orangnya stia minesnya suka sama orang yang susah digapai jadi sakit ati sendiri, Topik favorit adalah ketika cerita sama Allah sampe nangis, cerita sama mama juga, nyeritain hari" ke ayah yang udah beda alam:) is another level of happiness tpi sad juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbentuknya Falsafah Indonesia

20 November 2024   05:37 Diperbarui: 20 November 2024   07:24 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan hidup Pancasila terbentuk dari pemahaman bangsa Indonesia tentang dirinya dalam konteks interaksi tegak lurus dengan Tuhan dan konteks interaksi mendatar dengan sesama manusia. Dalam konsepsi dualitas ini, Pancasila menanamkan dua nilai fundamental dalam kesadaran kolektif: spiritualitas dan kebersamaan.

Aspek spiritualitas mencerminkan keyakinan akan adanya kekuatan tertinggi yang mengatur dimensi ruang dan waktu kehidupan manusia. Sementara itu, nilai kebersamaan dalam keberagaman menunjukkan kesadaran akan pentingnya hubungan antarmanusia yang hidup bersama dalam wadah bernama Indonesia.

Nilai kebersamaan ini terwujud dalam kesediaan masyarakat Indonesia untuk menerima dan menghargai perbedaan yang ada di tanah air. Indonesia ibarat sebuah taman dunia, di mana berbagai pengaruh dari luar telah berbaur selama berabad-abad melalui proses globalisasi. Nilai-nilai ini tumbuh subur dan memperkaya pemikiran serta budi pekerti bangsa Indonesia.

Pancasila bukan sekadar simbol atau lambang fisik, melainkan cerminan jati diri bangsa yang melandasi cara hidup dan berpikir masyarakat Indonesia. Ideologi Pancasila lahir dari cara pandang masyarakat Indonesia terhadap diri mereka sendiri, khususnya dalam memahami hubungan manusia dengan Sang Pencipta (vertikal) dan sesama manusia (horizontal). Dalam perspektif ganda ini, Pancasila menanamkan dua nilai utama dalam kesadaran kolektif: spiritualitas dan kebersamaan.

Nilai-nilai ini kemudian berakar dan berkembang, memperkaya pola pikir dan budi pekerti masyarakat Indonesia. Hasilnya adalah suatu falsafah hidup yang menjembatani spiritualitas individual dengan harmoni sosial, menciptakan identitas nasional yang unik dan beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun