Mohon tunggu...
Qoyyimah 17
Qoyyimah 17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Hobinya gatau apa sesuai mood, kepribadian suka emosi, ramah, baik sesuai situasi sih. Orangnya stia minesnya suka sama orang yang susah digapai jadi sakit ati sendiri, Topik favorit adalah ketika cerita sama Allah sampe nangis, cerita sama mama juga, nyeritain hari" ke ayah yang udah beda alam:) is another level of happiness tpi sad juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi Filsafat

18 November 2024   21:32 Diperbarui: 18 November 2024   21:43 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Falsafat, jika ditelusuri asal katanya, berakar dari bahasa Yunani kuno. Istilah ini terbentuk dari dua kata bermakna: "philo" atau "philos" yang bermakna kecintaan dan atau hasrat, sedangkan "sophia" yang memiliki arti akal sehat (kebijaksanaan) atau pencarian kebenaran hakiki. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai kecintaan pada kebijaksanaan atau hasrat untuk menemukan kebenaran sejati.

Achadi memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa kata "filosofia" bisa juga berasal dari kata kerja "filosofein", yang maknanya adalah mencintai kebijaksanaan. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa "philosophia" berakar dari kata kerja "philein" (mencintai) atau kata benda "philia" (cinta), yang digabungkan dengan "sophia" (kearifan).

Dalam bahasa Inggris, kita mengenal istilah "philosophy", yang sering diterjemahkan sebagai cinta kebijaksanaan. Adapun di Indonesia, kita menggunakan kata "filsafat", dengan bentuk kata sifatnya "filsafati", bukan "filosofis".

Berfilsafat bisa dipahami sebagai aktivitas berpikir secara mendalam dan komprehensif. Ini melibatkan perenungan yang dilakukan dengan metode tertentu, sistematis, menyeluruh, dan bersifat universal, dengan tujuan untuk mengungkap esensi atau hakikat dari suatu hal.

D. Runes mendefinisikan filsafat sebagai disiplin ilmu yang paling umum, yang di dalamnya terkandung upaya pencarian kebijaksanaan serta kecintaan terhadap kebijaksanaan itu sendiri. Sementara itu, Sri Sumantri (2003:4) menggambarkan filsafat sebagai cara berpikir yang radikal dan komprehensif, sebuah pendekatan untuk mengupas sesuatu hingga ke akar-akarnya. Latif (2014:4) juga menyampaikan pandangan serupa mengenai sifat mendasar dari pemikiran filosofis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun