Maraknya kenakalan remaja bukan terjadi dalam akhir-akhir ini saja, kenakalan remaja sudah terjadi sejak dulu, dimana hal tersebut terjadi bukan karena suatu alasan melainkan banyak alasan ketika remaja melakukan hal yang semestinya tidak dilakukan tersebut. Remaja tersebut biasanya dapat terpengaruh dariÂ
lingkungan sekitar maupun teman sebayanya yang tidak mampu mengontrol dirinya sendiri. Berikut bentuk kenakalan remaja yang terjadi saat ini;
1. Membolos pada waktu sekolah.
2. Merokok.
3. Minum-minuman keras yang mengandung alkohol, dengan alasan untuk meringankan beban pikiran.
4. Pembullyan.
5. Tawuran.
6. Mengonsumsi obat-obatan terlarang.
7. Pergaulan bebas yang menjerumus ke tindakan seks.
8. Mencuri.
Dan masih banyak lagi, hal diatas hanya beberapa contoh dari kenakalan remaja yang terjadi saat ini.
Nah, bagaimana cara meminimalisir agar hal tersebut tidak terjadi? Bagaimana peran bimbingan konseling harus dijalankan?
Peran bimbingan konseling sangat penting dalam menangani kenakalan remaja. Konselor dapat membantu remaja mengidentifikasi penyebab perilaku kenakalan serta memberikan dukungan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Dengan pendekatan yang tepat, bimbingan konseling dapat membantu remaja menemukan solusi yang mengarahkan mereka menuju perilaku yang lebih positif. Dan dengan adanya peran bimbingan konseling tersebut dapat mencegah agar tidak terjadi kenakalan remaja lagi.
Selain hal tersebut seorang konselor juga dapat bekerjasama atau kolaborasi dengan pihak sekolah maupun orang tua untuk memberikan dukungan positif kepada remaja. Konselor dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja yang melakukan beberapa hal negatif tersebut, dan jika sudah mengetahui dapat mencari solusi untuk mencegah atau bahkan menangani masalah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H