Mohon tunggu...
Qoyimatushofiati
Qoyimatushofiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dengan jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Memiliki hobi membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Broken Home yang Terjadi pada Anak

26 Februari 2024   19:40 Diperbarui: 26 Februari 2024   19:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sering kali kita mendengar istilah "broken home", istilah tersebut dapat dimaknai dengan hancurnya sebuah hubungan dalam rumah tangga yang telah berjalan selama sekian tahun yang akhirnya ada suatu masalah yang mengakibatkan terpecahnya hubungan dalam rumah tangga tersebut. Nah, dengan adanya kasus broken home tersebut yang menjadi korban tidak lain adalah anak. 

Dampak yang dialami anak antara lain yakni:

1. Anak akan merasakan kurangnya kasih sayang ataupun perhatian dari kedua orang tuanya.

2. Anak akan merasa minder dengan teman sebayanya.

3. Anak akan memiliki perilaku yang kurang bagus di lingkungan masyarakat.

4. Anak akan mengalami rasa sedih, kecewa, emosi maupun malu.

5. Anak merasa dirinya kurang berharga.

Selain hal tersebut, nyatanya dalam kehidupan anak yang mengalami korban broken home, biasanya anak tersebut bila berada diluar rumah banyak tertawa bersama teman-temannya, tetapi jika anak tersebut kembali ke rumah anak akan merasakan kesedihan ataupun kemurungan atas apa yang dihadapinya. Dalam kata lain anak harus pandai dalam menutupi apa yang ia rasakan saat berada di luar lingkungan rumahnya.

Namun, dengan demikian tidak semua anak mendapatkan ataupun merasakan dampak negatif dari broken home, ada anak yang mungkin mendapatkan bimbingan atau bahkan dukungan dari lingkungan sekitar yang tepat, anak tersebut bisa meningkatkan kemandirian dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan serta dapat mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Dengan adanya dukungan tersebut anak akan tumbuh di lingkungan yang positif yang bahkan bisa membuat orang tua mereka bangga memiliki anak seperti dia. Bukan hanya sekedar dampak negatif yang dapat dirasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun