Dalam kaitannya dengan toleransi, Di dalam al-Quran, Allah menyerukan tidak ada paksaan dalam memeluk Islam (la ikhraha fi al-din). Ayat tersebut merupakan asas pokok dakwah Islam. Meskipun Rasullullah mengharapkan setiap orang menyambut dakwahnya, namun pilihan beriman atau tidak diserahkan kepada individu masing-masing. Namun jika ia memilih agama Islam maka ia dianggap sebagai bagian dari Muslim. Berbeda jika memilih menjadi selain Islam, maka kita tidak boleh menghujat, menghakimi, atau bahkan membunuh dan diberi ruang untuk mereka menjalankan agamanya masing-masing (al-Kafirun: 6).
Senada dengan ini, Islam memiliki tiga prinsip persaudaraan. Yaitu ukhuwah Islamiah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah insaniah,(persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah wataniah (persaudaraan berlandaskan kesamaan tanah air). Pembedaan tersebut tidak menunjukkan bahwa Islam itu eksklusif, melainkan Islam mengatur secara komprehensif antara hubungan sesama Muslim, manusia, dan bernegara. Dalam praktik teknisnya, kita perlu mengembangkan dialog dan pendekatan kerukunan agar tercipta masyarakat madani atau civil society.
Kesimpulan
Dalam perjalanannya, pluralisme perlu dibedakan menjadi dua: pluralisme teologis dan pluralisme sosiologi. Pluralisme teologis dapat mengarahkan pada pengakuan bahwa semua agama benar. Sedangkan pluralisme sosiologis lebih kepada keberagaman masyarakat sebagai suatu keniscayaan. Dalam kaitannya dengan toleransi, Islam menjawab melalui peristiwa historis peradaban Islam, sejak zaman Rasulullah.
Dengan tetap berlandaskan al-Quran dan Hadis, umat Islam perlu mengedepankan dialog, musyawarah, dan tidak mudah mengkafirkan orang lain dan memberikan ruang untuk agama lain beribadah sesuai kepercayaannya sesuai dengan surah al-Kafirun ayat 6. Pun dalam konstitusi UUD 1945pasal 28 E ayat 1 dan pasal 29 mengakui hal tersebut. Sehingga bukan mustahil untuk menciptakan masyarakat madani di tengah keberagaman yang ada.
Â
Catatan KakiÂ
[1] Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat, hlm. 29.
[2] Ahmad Fuadi Fanani, 12 September 2005, "Islam, Pluralisme, dan Kemerdekaan beragama" https://islamlib.com/
[3] Muhammad Ali, 2 Oktober 2005, "Tantangan Pluralisme dan Kebebasan Beragama" https://islamlib.com/
[4] Sjafril, Akmal. (2017). Buya Hamka Antara Kelurusan Aqidah dan Pluralisme. hlm. 96.