Tahap 1. ObservasiÂ
Observasi merupakan proses pencarian minat penelitian. Observasi untuk mendapatkan hipotesis dilakukan dengan pendekatan untuk memecahkan sebuah masalah, atau memerlukan peningkatan, meneliti sebuah fenomena maupun penelitian yang dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam penelitian dasar. Dalam lingkup penelitian komunikasi strategis misalnya, biasanya terkait komunikasi informatif, persuasif, diskursif dan realasional.
Adler & Adler (1987) dalam Hasanah (2016) menyebutkan bahwa observasi merupakan salah satu dasar fundamental dari semua metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, khususnya menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia. Observasi merupakan proses pengamatan sistematis dari aktivitas manusia dan pengaturan fisik dimana kegiatan tersebut berlangsung secara terus menerus dari lokus aktivitas bersifat alami untuk menghasilkan fakta. Oleh karena itu observasi merupakan bagian integral dari cakupan penelitian lapangan etnografi. Hadi (1986) mengartikan observasi sebagai proses komplek, dari berbagai proses biologis dan psikologis melibatkan pengamatan, persepsi dan ingatan.
Observasi atau juga dapat disebut sebagai pengamatan merupakan sebuah aktifitas terhadap fenomena atau suatu proses maupun objek berdasarkan informasi dan kajian ilmiah dengan maksud merasakan dan memahami kondisi yang ada.
Tahap 2. Preliminary Data Gathering (Pengumpulan Data Awal)
Pengumpulan data awal sebagai bahan menyusun hipotesis dapat dilakukan melalui informasi perusahaan, institusi, profil perusahaan, persepsi, budaya organisasi, sistem budaya lembaga, bibliografi, laporan kinerja, basik data dan survey media.
Dalam sebuah tulisan (Anonim, 2021) menyebutkan bahwa teknik pengumpulan data didefinisikan sebagai prosedur pengumpulan, pengukuran, dan analisis wawasan yang akurat untuk penelitian dengan menggunakan teknik standar yang divalidasi. Yang kemudian data yang dikumpulkan dianalisis dan ditafsirkan dengan baik guna memperoleh informasi atau gambaran informasi kondisi awal di lapangan. Data yang dikumpulkan tersebut harus memiliki sifat obyektif, relevan, terkini dan representatif.
Data sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitaif dinyatakan dalam bentuk angka atau jumlah yang dapat diukur besar kecilnya serta bersifat objektif, sedangkan data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi atau karakteristik dalam bentuk sifat (bukan angka) yang tidak dapat diukur besar dan kecilnya. Seperti jenis kelamin, bahasa, pekerjaan dan sikap. Dalam mengumpulkan data menurut Creswell (2014), peneliti perlu melaporkan semua temuan yang didapatkan, termasuk temuan-temuan yang mungkin berlawanan dengan tema. Sehingga baik data yang sesuai maupun yang tidak sesuai dalam rangka mencari atau mengumpulkan data awal tetap harus diungkapkan agar memperoleh gambaran yang utuh, agar penarikan kesimpulan untuk hipotesis menjadi lebih tepat.
Tahap 3. Defisini Masalah (Problem Definition)
Beberapa masalah yang dapat dijadikan bahan dalam penyusunan hipotesa pada penelitian diantaranya ;
- Adanya gap atau celah antara keadaan sesungguhnya (das sein) dengan keadaan yang diharapkan (das sollen)
- Terjadi kontradiksi antara empiri yang relefan
- Terjadi ketidak cocokan antara teori dengan realitas
- Teori dengan konsekuensi logisnya belum diketahui atau belum dapat dipertanggungjawabkan
- Mencari solusi dari permasalahan sebuah lembaga/ organisasi/ perusahaan
- Memperbaiki sesuatu keadaan saat ini, untuk kondisi masa depan yang lebih baik
- Memperbaiki kejelasan konseptual untuk membangun teori yang lebih baik
- Untuk menjawab pertanyaan penelitian secara empiris (nyata)
Rumusan masalah pada enelitian kuantitatif (quantitatives research questions) ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antar variabel-variabel yang akan dianalisis oleh peneliti (Creswell, 2014). Sedangkan hipotesis kuantitatif (quantitative hypotheses) merupakan prediksi-prediksi yang dibuat peneliti tentang hubungan antar variabel yang diharapkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut digunakan guna mencoba menjelaskan masalah penelitian yang nanti akan dijawab.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kuantitatif dapat bersifat eksploratif, deskriptif, eksplanatif maupun evaluatif. Eksploratif artinya, penelitian mengksplorasi berbagai faktor yang mempengaruhi reputasi perusahaan (menjelaskan melalui kerangka pemikiran), sedangkan deskriptif peneliti menggambarkan berbagai strategi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan reputasi positif (menjelaskan dari kerangka konsep). Peneliti eksplanatif akan menjelaskan hubungan antara kegiatan dengan reputasi perusahaan (menjelaskan dari kerangka teori). Untuk peneliti evaluatif akan menjelaskan efektivitas kegiatan promosi yang telah dilakukan untuk meningkatkan reputasi perusahaan (menjelaskan dari kerangka evaluasi).