Karya : Qorry Aina
Lirih merunduk setiap tatap
Terpejam kaku tanpa gerakan
Sunyi dan ramai yang terus bertabrakan
Tak berdamai pada kenyataan..
Jeritku meronta hebat
Teriak tanpa suara
Bersembunyi dibalik raga
Mempertanyakan setiap kisah yang dimainkanÂ
Aku si kecil itu..
Yang merengek keras atas kehilangan
Yang memeluk erat tanpa bayangan
Pada kepergian cepat tak beralasan
Anganku melapas tinggi, entah kapan ia kembali
Dari perih yang terbawa pulang, atau airmata yang tertinggal di jalan
Mengingat bahagia dengan tangisan luka
Memohon keras ikut melangit juga
Detik terus berputar pada poros
Menggulingkan waktu bersama jutaan peristiwanya
Menghapus perlahan kisah lampau yang terbungkam
Tanpa celoteh saksi dan terkubur dalam diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H