Mohon tunggu...
Qorriaina Faradina Aulya
Qorriaina Faradina Aulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel

Mahasiswa Pendidikan dasar yang antusias belajar dan berbagi. Berpengalaman dalam kegiatan pengajaran dan observasi di lapangan, dengan semangat untuk menginspirasi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kualitas Pendidikan: Peran Supervisi dalam Mendorong Kinerja Optimal

5 November 2024   10:00 Diperbarui: 6 November 2024   08:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pengertian Supervisi

Supervisi berasal dari kata “super” dan “visi” yang masing-masing berarti melihat dan meninjau dari sudut pandang yang lebih tinggi atau menilai dari atas. Dalam Bahasa Inggris,supervisi dikenal dengan istilah “supervision”, yang artinya mengawasi seluruh pekerjaan dengan teliti. Menurut Sergiovanni dalam (Saharudin et al., 2022) bahwa supervisi dapat diartikan sebagai upaya untuk mendorong, mengkoordinasi, menstimulasi dan membimbing pertumbuhan guru secara berkelanjutan di sebuah sekolah, baik secara individu maupun kelompok, dengan harapan mereka akan melaksanakan tugas pembelajaran dengan lebih efisien. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa supervisi mengacu pada pengawasan tertinggi dan pengawasan utama. Dengan demikian, supervisi adalah proses mengawasi dan mengontrol secara ketat tindakan, kreativitas dan kinerja anggota atau bawahan oleh atasan mereka. 

B. Tujuan Supervisi

Tujuan utama supervisi pendidikan adalah membantu guru meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat dan mengelola program pembelajaran yang lebih baik. Selain itu, supervisi juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional dan teknis guru, kepala sekolah dan staf sekolah.

C. Fungsi Supervisi 

Sahertian mengemukakan terdapat 8 fungsi supervisi yaitu:

1. Mengatur semua upaya sekolah;

2. Meningkatkan kepemimpinan sekolah;

3. Meningkatkan pengalaman guru;

4. Mendorong usaha kreatif;

5. Menyediakan fasilitas dan dukungan yang berkelanjutan;

6. Menganalisis kondisi pembelajaran;

7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada semua anggota staf; 

8. Memberikan wawasan yang komprehensif dan terintergrasi.

Sahertian, Ametembun juga menjelaskan fungsi dari supervisi yaitu 

1. Melalui penelitian, individu dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi;

2. Kemajuan yang telah dicapai dapat diukur melalui penilaian;

3. Melalui perbaikan,guru didorong baik secara individu maupun kelompok untuk memperbaiki pelaksanaan tugas mereka;

4. Melakukan upaya aktif untuk membantu individu atau kelompok memecahkan masalah melalui pembinaan.

D. Teknik Supervisi Pendidikan

Teknik supervisi pendidikan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

1. Teknik Perseorangan (Individual)

Teknik ini dilakukan secara individual, bertujuan untuk memberikan perhatian khusus kepada setiap guru. Berikut beberapa contoh teknik perseorangan:

a. Kunjungan Kelas: Supervisor datang langsung ke kelas untuk mengamati proses pembelajaran dan memberikan umpan balik. Tujuan utamanya adalah membantu guru mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan keterampilan mengajar.

b.Observasi Kelas: Melibatkan pengamatan cermat terhadap proses pembelajaran guna memperoleh data obyektif mengenai situasi pembelajaran, kesulitan guru, serta aktivitas siswa.

c. Pertemuan Individual: Dialog antara supervisor dan guru untuk membahas masalah yang dihadapi dalam pembelajaran serta mencari solusi bersama.

d. Kunjungan Antarkelas: Guru mengamati praktik pengajaran guru lain untuk bertukar pengalaman dan strategi pembelajaran.

e. Penilaian Diri Sendiri: Guru melakukan evaluasi mandiri terhadap praktik mengajar mereka untuk meningkatkan kinerja secara objektif.

2. Teknik Kelompok

a. Teknik ini dilakukan secara kelompok untuk meningkatkan kolaborasi antar guru dan supervisor. Contohnya meliputi:

b. Rapat dan Pertemuan Periodik: Kepala sekolah mengadakan pertemuan rutin untuk membahas permasalahan dan strategi pengajaran.

c. Diskusi Kelompok: Diskusi antara guru bidang studi sejenis di mana supervisor memberikan arahan dan saran.

d. Penataran/Pelatihan (In-Service Training): Memberikan pelatihan khusus pada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka.

e. Demonstrasi Pengajaran: Guru menunjukkan teknik mengajar yang efektif di hadapan kelompok guru lainnya untuk saling belajar dan memberi masukan.

E. Peran Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Supervisi berperan dalam memfasilitasi dan mendukung kepala sekolah serta guru untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal. Sehingga hal ini memungkinkan guru meningkatkan kemampuan profesional dan menyalurkan kekurangan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, supervisi memiliki peran penting dalam mendorong peningkatan kualitas pembelajaran melalui berbagai cara yaitu:

1. Membantu Guru Mengatasi Kesulitan: Dengan supervisi, guru mendapatkan bimbingan langsung dalam menghadapi tantangan dalam proses mengajar, sehingga mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan metode pembelajaran mereka.

2. Pengembangan Profesionalisme: Supervisor memberikan umpan balik konstruktif dan membantu guru berkembang secara profesional, baik dalam aspek pengajaran maupun manajemen kelas.

3. Menciptakan Pembelajaran Berkualitas: Teknik supervisi yang efektif mendorong guru untuk menggunakan metode dan media pengajaran yang variatif dan relevan, sehingga kualitas pembelajaran meningkat.

4. Kolaborasi dan Pengalaman: Teknik supervisi kelompok, seperti kunjungan antarkelas dan diskusi kelompok, memungkinkan guru untuk belajar dari pengalaman rekan sejawat dan mengadopsi praktik terbaik dalam pengajaran.

5. Evaluasi dan Umpan Balik Berkelanjutan: Proses supervisi memastikan adanya evaluasi berkelanjutan dan pengambilan tindakan lanjutan berdasarkan hasil supervisi, sehingga kualitas pembelajaran senantiasa diperbaiki.

F. Aspek aspek yang mempengaruhi supervisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan

Peran supervisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital dapat dilakukan melalui beberapa aspek, di antaranya adalah pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan evaluasi pembelajaran.

1. Pengembangan Kurikulum

pengembangan kurikulum merupakan aspek penting dalam supervise pendidikan. Di era digital, kurikulum perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi untuk memperkaya proses pembelajaran. Supervisi pendidikan dapat memainkan peran kunci dalam mengembangkan kurikulum dengan memperhitungkan berbagai faktor, seperti kebutuhan siswa, ketersediaan teknologi, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, supervisi pendidikan juga dapat membantu dalam mengidentifikasi kompetensi guru yang diperlukan dalam menggunakan teknologi digital dalam pembelajaran. Melalui pelatihan dan bimbingan, supervisi pendidikan dapat membantu guru meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam proses pembelajaran.

2. Peningkatan kemampuan guru

peningkatan kemampuan guru adalah aspek krusial dalam pengawasan pendidikan. Di zaman digital, guru harus memiliki keahlian yang memadai dalam memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Ini mencakup kemampuan untuk memilih dan mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan teknologi digital, menggunakan teknologi digital untuk memberikan tugas dan mengevaluasi, serta mengelola kelas dengan teknologi digital. Pengawasan pendidikan dapat membantu meningkatkan kemampuan guru melalui pelatihan dan bimbingan dalam menggunakan teknologi digital. Selain itu, pengawasan pendidikan juga dapat membantu mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dalam menggunakan teknologi digital, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat.

3. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan aspek kunci dalam pengawasan pendidikan. Ini membantu dalam menilai sejauh mana efektivitas pembelajaran dengan menggunakan teknologi digital. Penilaian pembelajaran juga membantu dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari penerapan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Pengawasan pendidikan dapat memfasilitasi penilaian pembelajaran dengan memperhatikan berbagai faktor seperti tujuan pembelajaran, metode pengajaran, penggunaan teknologi digital, serta prestasi belajar siswa.

G. Upaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan

Sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan tentang penjaminan mutu pendidikan. Upaya penjaminan mutu pendidikan oleh pemerintah kemudian diimplementasikan ke dalam Sistem Penjamian Mutu Pendidikan (SPMP). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 pasal 1 ayat (3) yang menyebutkan bahwa "Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut SPMP adalah subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional yang fungsi utamanya

meningkatkan mutu pendidikan". Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa sebagaimana dicitacitakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar, aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern, metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai, manajement pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman dan professional.

Ditulis Oleh: 

1. Dra. Ilun Muallifah, M.Pd.

2. Qorriaina Faradina Aulya

3. Rif'atul Mahmudah

4. Salsabila Artamevia Khoirunnisa

5. Wildan Maulidy Al-Ahmad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun