Mohon tunggu...
Qori Qonitatuz Zahra
Qori Qonitatuz Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiwa Universitas Airlangga, penulis awam yang punya tugas belajar dan berbuat baik seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perempuan (Tak) Perlu Sekolah Tinggi

7 April 2021   23:02 Diperbarui: 10 April 2021   05:53 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan. (sumber: pixabay.com/MarandaP)

Coba bayangkan bila semua ibu di Indonesia berpendidikan tinggi, akan ada kekaguman serupa yang terjadi di mana-mana. Seorang ibu punya andil besar memenej kondisi di sekitarnya: dapur, sekolah anaknya, tempat kerja suaminya, kamar, dsb. 

Manajerial kompleks yang butuh tenaga ahli, bukan sekedar selesai namun ada tanggungjawab besar di baliknya. Tugasnya pun tak hanya satu: ya istri, ya ibu, ya menantu, dan banyak lainnya. 

Hingga orang nomor 1 di Indonesia, Jokowi, pernah berkata "Di belakang pria hebat, ada wanita hebat ". Dampak perempuan bagi lingkungan sekitar tak bisa dianggap remeh. 

Kontribusi Besar

Sebagai penutup, perempuan tetaplah warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Alasan "ujung-ujungnya di rumah" secara tidak langsung mendiskriminasi gender wanita, meskipun perkataan itu berasal dari mulut wanita juga. 

Maka, jangan pernah ragu bermimpi besar, apalagi perihal ilmu yang mampu memuliakan manusia. Bermimpilah besar, dan tak lupa berkontribusilah yang besar pula.

Referensi:

1. bps.go.id

2. digilib.uinsby.ac.id

3. nasional.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun