Mohon tunggu...
Terra Qoriawan
Terra Qoriawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cabut TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966, Menyeimbangkan Sayap Garuda Pancasila

15 Juni 2015   18:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan terdapat banyaknya bukti bahwa pemerintahan orde baru hanya melebih-lebihkan bahaya komunisme demi citra, mengapa pasca reformasi masih belum ada tindak lanjut mengenai penghapusan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966?

Dengan adanya pembatasan larangan seperti itu, rakyat pun menjadi tutup mata, tidak mau tahu mengenai apa itu komunisme, materialisme, dialektika, logika. Sehingga trauma masyarakat pada komunisme tetap ada, sisa-sisa dampak pembatasan intelektual masa orde baru masih sangat terasa sekarang. Dengan tanpa ampun menilai semua yang komunis adalah buruk, kafir, atheis, radikal.

Apakah kita ini tersesat arah? Kita lupa dari mana kita berasal? Kita lupa bagaimana orang-orang komunis dulunya diperlakukan dengan amat kejam oleh orde baru? Kita bagaikan kacang lupa pada kulitnya.

Soekarno dalam pidatonya pernah berkata, "Saya seorang marxis. Saya juga seorang anti komunisto-phobi." Dengan gamblang ia juga mengatakan bahwa bangsa ini sepertiga perjuangannya kalangan nasionalis, sepertiga milik agamawan dan sisanya perjuangan para pejuang berhaluan komunis. Maka dari itu ia membentuk pemerintahan NASAKOM (Nasionalisme, Agama, Komunis) dalam Demokrasi Terpimpinnya.

Maka dari itu, TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 akan lebih baik bila dihapuskan. Dengan begitu sayap Garuda Pancasila sebelah kiri akan dapat beroperasi kembali, menyeimbangkan Indonesia yang kini telah dicengkeram kapitalisme melalui produk-produk yang tak perlu. Yang menyebabkan sikap konsumerisme. Indonesia wajib membangkitkan koperasi (yang ideologinya sangat pancasilaisme) sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.

Menghapus TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 BUKAN MAKAR TERHADAP NEGARA. Justru membiarkannya terus menerus lah yang membuat kita makar terhadap negara. Pada kakek nenek kita yang mencita-citakan Indonesia yang seimbang. Tidak berat kiri atau kanan. Supaya Garuda Pancasila dapat membumbung tinggi dan terus melayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun