Mohon tunggu...
Qoriana Nur Iffah
Qoriana Nur Iffah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif program studi Sosiologi di Universitas Jember. Saya tertarik dalam bidang kepenulisan, research dan editing. Saya memiliki pemikiran optimis, bertanggung jawab dan berkolaborasi menciptakan suatu hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Jember Gelar Sosialisasi Mitigasi Perubahan Iklim dan Praktik Kerajinan dari Kain Perca

24 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:30 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu 18 Mei 2024, dua mahasiswa program studi Sosiologi Universitas Jember melaksanakan Sosialisasi Mitigasi Perubahan Iklim dan Praktek Kerajinan Tangan dari Kain Perca kepada ibu-ibu di Desa Tribungan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo.

Perubahan iklim adalah perubahan signifikan dari unsur iklim. Diantara parameternya adalah suhu, udara dan curah hujan dalam periode waktu yang lama. Di Indonesia sendiri perubahan iklim seringkali terjadi ditandai dengan adanya kenaikan suhu yang meningkat cepat, kenaikan air laut dan penurunan curah hujan yang signifikan. 

Dampak yang terjadi di perubahan iklim itu kekeringan banjir, tanah longsor, perubahan habitat hingga kerusakan infrastruktur. Sosialisasi mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh dua mahasiswa program studi Sosiologi Universitas Jember bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan konsep perubahan iklim dan kaitannya dengan bagaimana cara mitigasi perubahan iklim tersebut. Sosialisasi dapat memberdayakan masyarakat desa lingkungan terutama para ibu-ibu untuk turut serta dalam penurunan dampak perubahan iklim yang sering terjadi.

Pada zaman sekarang ini, perubahan kehidupan dunia semakin canggih dan terdapat banyak sekali perkembangan teknologi. Diantaranya aplikasi-aplikasi berbelanja online seperti Shopee, Lazada, Tiktokshop dan sebagainya. 

Mereka menyediakan platform berbelanja online yang praktis, tidak perlu datang ke toko penjual. Malah penjual yang mengirimkan barang pesanan ke alamat pembelinya. Selain itu, berbelanja online sering terdapat diskon dan promo banting harga se-terjangkau mungkin. Hal tersebut membuat konsumtif pada masyarakat, sehingga pembeli selalu tertarik dan ketagihan berbelanja online. 

Tidak dipungkiri bahwa ibu-ibu pembeli yang menjadi konsumen aplikasi berbelanja online, mengaku senang karena harga terjangkau, hemat waktu dan dapat mengurangi pengeluaran biaya untuk ke toko offline. Tanpa disadari, jika mereka sering berbelanja karena tergiur harga murah, barang yang diterima terpakai tidak tahan lama atau cepat rusak. Barang tersebut akan menumpuk dan menjadi sampah.

Sosialisasi Mitigasi Perubahan Iklim/dokpri
Sosialisasi Mitigasi Perubahan Iklim/dokpri

Kegiatan diawali dengan sosialisasi mitigasi perubahan iklim yang diarahkan oleh Qoriana Nur Iffah. Sosialisasi diawali dengan perkenalan dua mahasiswa Sosiologi Universitas Jember. Selanjutnya memaparkan peta konsep dari materi yang akan dijelaskan. Dimulai dengan menjelaskan apa itu perubahan iklim, penyebab dan dampak serta tanda-tanda dari perubahan iklim. 

Ditengah-tengah penjelasan dilakukan ice breaking yaitu moderator mengajukan pertanyaan kepada audiens yaitu ibu-ibu Desa Tribungan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mitigasi, adaptasi serta upaya pencegahan perubahan iklim dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan adanya sosialisasi mitigasi perubahan iklim ini, diharapkan seluruh peserta sosialisasi dapat memiliki pemahaman, penyebab, dampak dan cara mengurangi dampak dari perubahan iklim.

Praktik Kerajinan dari Kain Perca/dokpri
Praktik Kerajinan dari Kain Perca/dokpri

Setelah melaksanakan sosialisasi mitigasi perubahan iklim guna menyadarkan ibu-ibu tersebut, kami mengajak mereka untuk membuat kerajinan dari limbah kain. Kain menjadi pilihan kami membuat kerajinan karena mudah didapatkan, seperti baju bekas, sprei, hijab dan sebagainya. Praktik kerajinan membuat bunga ini diarahkan langsung oleh Shofia Dwi. Dalam melaksanakan kerajinan ini, kami bersama 10 orang masyarakat, dan semua peserta adalah ibu rumah tangga. 

Dari 10 orang tersebut, kami buat menjadi 3 kelompok. Adapun alat dan bahan yang kami gunakan yaitu kain bekas, tangkai bunga, kawat, benang jahit, mutiara bekas, pita, gunting, lem tembak dan botol plastik. Dimulai dari membuat vas bunga dari botol plastik yang dipotong menjadi dua bagian, bagian bawah dililit pita menggunakan lem tembak. 

Kemudian memotong kain, kawat dan benang jahit sesuai ukuran, dan dibentuk menjadi kelopak bunga. Lalu membuat sebuah bunga dari kelopak tersebut sebanyak 18 buah, jadi setiap 6 kelopak dibentuk menjadi 1 tangkai bunga cantik. Kelopak tersebut di lilitkan pada tangkai bunga yang sudah dipasangi 3 mutiara putih/kuning. 

Satu persatu kelopak yang dipasang ke tangkai, dililitkan menggunakan benang jahit. Hal itu dilakukan sehingga menjadi 3 buah tangkai bunga cantik. Sehingga 3 buah tangkai bunga siap diletakkan pada vas botol plastik yang telah dibuat.

Hasil Praktik Kerajinan Terbaik/dokpri
Hasil Praktik Kerajinan Terbaik/dokpri

Kegiatan sosialisasi mitigasi perubahan iklim dan praktik kerajinan dari kain perca berjalan lancar sesuai harapan. Dari kegiatan tersebut, mahasiswa dapat memberikan ilmu baru kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang hadir dalam acara ini. Hasil karya kerajinan dari ibu-ibu dibawa pulang untuk dijadikan sebagai hiasan dan pajangan. 

Kegiatan ini dapat memberikan keterampilan baru yang dibutuhkan di tengah masyarakat. Kami berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi dan praktik kerajinan, audiens dapat memahami dan mempraktikkan secara langsung di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun