Mohon tunggu...
Qori Ahmad Solihin
Qori Ahmad Solihin Mohon Tunggu... Desainer - Penulis lagu, penulis puisi

Jangan lihat siapa yang menulis, tetapi lihatlah kualitas dari tulisan-tulisan yang ditulis. Jangan menulis yang hanya ingin dibaca oleh orang lain, tapi tulislah apa yang harus dibaca oleh orang lain.. "Let's make your own way."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bu

13 April 2015   23:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu.

Bersama derai gerimis,

Beriring harmoni kicau jangrik.

Aku tulis puisi ini kepada Tuhan. Kepada dzat yang kini kau disisi-Nya.

Ah, sekadar pelepas rindu, se-dasawarsa kepergianmu.

Bu.

Embun dingin dimataku meluap,

Bersama derai tangis awan, musim angin berkabut,

Serta segelas teh hangat yang hampir dingin.

Aku meneguk rindu manakala kuteguk perlahan teh hangat yang hampir dingin itu.

Didalam gelas refleksi wajah tirusmu membias hingga ke bola mata

Sontak ingatanku melompat-lompat  mundur ke se-dasawarsa lalu,

Kala terakhir ku liat wajah penuh ikhlas itu tersenyum,

Kala terakhir kurasakan tangan lembut itu merangkul pundakku.

Maka sontak embun dingin dimataku meluap

Derai keringat diam-diam mengucur dibalik pelipis baju.

Dia malu-malu, mungkin tak mau tetes hujan diluar sana cemburu.

Bu.

Saat ini dua dasawarsa sudah batang usiaku.

Kau tau,

Dasawarsa pertama pastilah usia terbahagia sepanjang hayatku..

Masa kala aku menyusu peluh, menerima kasih utuh

Masa kala rangkakanku kau latih

Hingga aku mampu berdiri.

Hingga aku sanggup berlari.

Bu.

Tentang dasawarsa pertama dan yang disebut masa lalu

Hingga dasawarsa terakhir di batang usia ini,

Terima kasih atas benih-benih keikhlasan yang telah kau semaikan.

Di rahimmu, kau dan aku bertaruh nyawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun