Mohon tunggu...
Qoqod Zein
Qoqod Zein Mohon Tunggu... -

Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Biarkan Tuna Netra Celaka

21 Januari 2017   22:37 Diperbarui: 22 Januari 2017   12:51 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberap hari yang lalu, saya berjalan-jalan di jalur pedestrian yang baru saja selesai dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor disekitaran Kebun Raya Bogor. Langkah saya terhenti sembari mengernyitkan dahi demi melihat pemandangan ini, maka sayapun mulai mengambil foto dan mengunggahnya di salah satu group di facebook. Banyak komentar yang masuk. Umumnya banyak yang TIDAK TAHU apa arti ubin kuning tersebut, bahkan ada yang tersinggung, kesanya foto tersebut mencari-cari kesalahan Pemerintah Kota selaku penyedia fasilitas umum, ada yang komentar warna tong sampah salah, ada yang komentar logo Pemkot nga boleh ada di tong sampah, ada yang bilang pondasinya miring, yang paling membuat saya geli adalah "terus saja cari kesalahan, sementara yang baik-baik diabaikan" saya hanya senyum simpul, walah walah.. ada yang tersinggung ternyata??

Saudara sebangsa dan setanah air, ubin berwarna kuning menonjol tersebut adalah jalur untuk penyandang tuna netra lo, dan ada tong sampah tepat diatas jalur kuning tersebut, jadi bayangkan jika tuna netra sedang jalan tiba-tiba kepentok tong sampah. Bisa celaka kan kan?? (semoga selalu ada tongkat bersama mereka)

Dan ubin menonjol itu ada artinya, susunan ubin bergaris lurus artinya jalan terus tanpa hambatan, jika susunan ubin bulat-bulat, artinya hati-hati.

Sepertinya masyarakat kita belum tahu benar arti dari ubin kuning menonjol ini, lewat blog ini, saya ingin mengingatkan saja, bahwa kita memiliki hak yang sama di ruang publik, tidak bijak jika kita yang sehat wal'afiat ini mengabaikan keselamatan mereka yang memiliki keterbatasan.

Bukan maksud saya untuk mencari-cari kesalahan, foto dan tulisan ini adalah sebagai bentuk perhatian saya kepada Pemerintah Kota dan warga Bogor (lokasi foto: lingkungan Kebun Raya Bogor) agar ikut mempertimbangkan keselamatan dan keamanan kelompok rentan penyandang cacat, khusunya tuna netra, harapan saya agar Pemerintah Kota segera membenahi jalur tuna netra tersebut.

November 2016 saya berkunjung ke Yogyakarta, foto-foto dibawah ini saya ambil di pedistrian Malioboro, disana tidak menggunakan ubin, tapi petunjuk berbahan metal yang ditanam di lantai trotoar. Ketika saya mengambil foto ini, beberapa ibu-ibu pejalan kaki bertanya, ada apa mas? untuk apa difoto?  sembari  menjawab, "ini jalur untuk tuna netra bu, mereka mengandalkan jalur ini untuk bisa berjalan di trotoar ini"

Saya rasa, kita perlu menambah satu lagi kriteria dalam memilih pemimpin, pilihlah mereka yang juga concern terhadap kelompok rentan. :)

Jalur pedistrian di Malioboro - Yogyakarta (Dokumentasi Pribadi)
Jalur pedistrian di Malioboro - Yogyakarta (Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun