Mohon tunggu...
qonita zi lutfia
qonita zi lutfia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seni dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Bisu

11 Mei 2024   14:28 Diperbarui: 11 Mei 2024   16:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah sinar temaram

tertutup awan kelabu yang berserakan 

aroma hujan yang pekat, menghasilkan petrikor yang lekat

Di bawah sinar temaram 

rembulan pun turut serta menyaksikan 

dialog antara diri dan sang hati

tiada siapa yang tahu

membincangkan makna diri ini

meributkan apalah makna hidup ini

kesana kemari membawa angan

mencari arah tak karuan

Di bawah sinar temaram 

dalam kebisuan itu, ada perdebatan antara ingin tahu dan ketakutan yang mendalam 

menatap lekat ke dalam keheningan 

mencari jawaban yang tak terucapkan 

Di bawah sinar temaram 

ributnya hewan malam tersamarkan dengan percakapan

 tiada yang tahu berapa lama mereka duduk di pinggir pintu

menyelam ke dalam angan, mencari titik akhir percakapan 

Di bawah sinar temaram 

tergerak hati menjawab dengan getaran ketenangan 

kau dan aku, bersama-sama kita bertarung dan kita menang

Di bawah sinar yang tak lagi temaram 

berakhirlah dialog itu

di keheningan malam, hanya aku dan hatiku

tak ada kata, hanya getaran diam 

namun dalam diam kita temukan keabadian 

melalui dialog bisu, kita temukan kedamaian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun