Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan dampak serius, tidak hanya dalam bentuk kerusakan fisik tetapi juga terhadap kesejahteraan psikologis korban, terutama anak-anak. Desa Kertasari di Bandung adalah salah satu daerah yang baru-baru ini terdampak oleh gempa bumi yang cukup dahsyat. Di tengah upaya pemulihan infrastruktur dan lingkungan fisik, perhatian khusus juga harus diberikan kepada kondisi psikososial anak-anak yang menjadi korban.
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan dalam situasi bencana. Mereka seringkali mengalami kebingungan, kecemasan, ketakutan, bahkan trauma mendalam akibat bencana tersebut. Oleh karena itu, layanan psikososial menjadi sangat penting dalam membantu anak-anak memulihkan diri, baik dari trauma emosional maupun dari tekanan sosial yang mereka alami setelah kejadian gempa bumi. Artikel ini akan membahas pentingnya layanan psikososial untuk anak korban gempa bumi di Desa Kertasari, Bandung, serta langkah-langkah yang dilakukan untuk memulihkan mereka dari dampak traumatis yang dialami.
Anak-anak yang menjadi korban gempa bumi seringkali mengalami beberapa masalah psikologis seperti rasa cemas, mimpi buruk, sulit tidur, penurunan minat dalam aktivitas yang mereka sukai sebelumnya, dan bahkan perubahan perilaku yang signifikan seperti mudah marah atau menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka bisa saja kehilangan rasa aman karena harus menyaksikan kehancuran rumah, kehilangan orang yang dicintai, atau bahkan hanya karena merasa tidak berdaya dalam situasi tersebut. Trauma yang tidak tertangani dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis mereka.
Selain itu, kehilangan rutinitas harian yang biasa mereka lakukan, seperti sekolah dan bermain bersama teman-teman, menambah tekanan emosional pada anak-anak korban bencana. Situasi pengungsian atau tempat penampungan sementara yang tidak kondusif juga memperparah kondisi ini. Inilah sebabnya, layanan psikososial menjadi aspek yang sangat krusial dalam proses pemulihan.
Layanan psikososial merujuk pada intervensi yang dirancang untuk mendukung kebutuhan emosional, psikologis, dan sosial individu, dalam hal ini anak-anak, yang terkena dampak bencana. Intervensi ini bertujuan untuk membantu mereka mengatasi trauma, membangun kembali rasa aman, dan kembali menyesuaikan diri dengan lingkungan yang telah berubah setelah bencana. Layanan ini melibatkan berbagai pendekatan, mulai dari konseling individu, terapi kelompok, hingga aktivitas rekreatif yang membantu anak mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif.
Di Desa Kertasari, layanan psikososial yang diberikan untuk anak-anak korban gempa bumi berfokus pada upaya untuk memulihkan stabilitas emosional dan psikologis anak-anak tersebut, sambil tetap memperhatikan aspek sosial mereka yang terpengaruh. Hal ini dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan tim profesional seperti psikolog, pekerja sosial, dan relawan yang terlatih.
Langkah-Langkah Layanan Psikososial untuk Anak di Desa Kertasari
1. Konseling Individu dan Grup Dukungan
Setelah gempa bumi, tim psikolog segera melakukan identifikasi terhadap anak-anak yang menunjukkan gejala trauma berat. Konseling individu disediakan untuk anak-anak yang memerlukan perhatian lebih khusus. Dalam sesi ini, mereka diberikan ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka, baik itu ketakutan, kesedihan, atau kebingungan yang mereka rasakan.
Selain konseling individu, grup dukungan juga dibentuk agar anak-anak dapat berbagi pengalaman mereka dengan teman sebaya. Grup dukungan ini memberikan anak-anak ruang aman untuk berbicara tentang ketakutan mereka dan mendapatkan dukungan dari anak-anak lain yang mengalami hal serupa. Pendekatan ini penting untuk mengurangi rasa isolasi yang seringkali muncul pasca-bencana.
2. Kegiatan Bermain dan Kreatif