Mohon tunggu...
Qonita Salwa Majida
Qonita Salwa Majida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Laki-laki Selalu Dipaksa Kuat, Berikut Bahaya Toxic Masculinity

3 Januari 2024   18:30 Diperbarui: 28 Januari 2024   23:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Konsep toxic masculinity yang berlaku di masyarakat menyebabkan laki-laki mengalami krisis identitas ketika mereka berusaha untuk menjadi seorang maskulin yang ideal.

Dapat disimpulkan konsep toxic masculinity yang berkembang dalam sosial budaya masyarakat Indonesia menyebabkan banyak dampak, baik dampak pada laki-laki maupun dampak pada lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, untuk memutus anggapan yang kurang tepat tentang maskulinitas yang beredar di masyarakat, marilah kita sama-sama menghapus stereotipe yang beredar dan berhenti untuk mengkotak-kotakkan gender.

Referensi:
Ika, Eli Chandra (2021) "Konstruksi Makna Toxic Masculinity Pada Kalangan Mahasiswa Kota Bandung".
Irwan, Yunissa Maulina (2023) "GAMBARAN TOXIC MASCULINITY PADA PRIA DEWASA AWAL DIKOTA MAKASSAR".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun