Mohon tunggu...
Qonita Salsabila
Qonita Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Saya adalah seorang mahasiswa baru yang ingin mencoba menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan berguna bagi masyarakat sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Kurikulum Merdeka di Masa Sekarang

14 Desember 2023   19:05 Diperbarui: 14 Desember 2023   19:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kurikulum Merdeka adalah inisiatif untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang kurikulum pendidikan. Kami menegaskan bahwa ruang lingkup pembelajaran kurikulum itu luas, artinya tidak hanya terbatas pada kumpulan mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas, tetapi juga kegiatan di luar kelas.

 Implementasinya dapat melibatkan guru dan staf sekolah dalam merancang program pembelajaran yang lebih sesuai dengan konteks tempat mereka.

 Kemandirian Sekolah: Kurikulum Merdeka menekankan pada kemandirian sekolah dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal, kondisi siswa, dan karakteristik sekolah.

Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan sistem pemantauan dan evaluasi yang baik. Oleh karena itu, kurikulum diartikan sebagai jalur dan arah yang diikuti untuk mencapai suatu tujuan. Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang dirancang mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21.

Kurikulum terdiri dari seperangkat rencana dan kesepakatan tentang tujuan, isi, bahan pembelajaran dan metode yang memberikan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat 19.Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin curir yang berarti Paris dan curre yang berarti arena pacuan kuda. Oleh karena itu, kurikulum diartikan sebagai jalur dan arah yang diikuti untuk mencapai suatu tujuan. Para ahli pendidikan yang terlibat dalam pengembangan Kurikulum sangat bervariasi dalam definisinya terhadap Kurikulum. 

Misalnya J.Galen Thaler dan William M. Alexander dalam bukunya, Curriculum Planning to Improve Teaching and Learning, menyatakan bahwa persoalannya adalah tentang memperkenalkan anak dengan upaya sekolah (termasuk kurikulum) untuk mendorong pembelajaran di kelas,di luar sekolah, dan dimanapun. Kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran tetapi juga mencakup kegiatan lain di dalam dan di luar kelas yang menjadi tanggung jawab sekolah. Pendapat ini menekankan pada luasnya cakupan kurikulum. Kami menegaskan bahwa ruang lingkup pembelajaran kurikulum itu luas, artinya tidak hanya terbatas pada kumpulan mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas, tetapi juga kegiatan di luar kelas.(Rahayu et al. 2022)

Implementasi Kurikulum Merdeka belum tentu sudah tersedia. Namun, saya dapat memberikan informasi umum tentang konsep dan potensi implementasi Kurikulum Merdeka di masa sekarang berdasarkan pengetahuan saya hingga tanggal pemotongan terakhir. Kurikulum Merdeka adalah inisiatif untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang kurikulum pendidikan. Beberapa poin penting yang mungkin terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka di masa sekarang termasuk :

  • Kemandirian Sekolah : Kurikulum Merdeka menekankan pada kemandirian sekolah dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal, kondisi siswa, dan karakteristik sekolah. Implementasinya dapat melibatkan guru dan staf sekolah dalam merancang program pembelajaran yang lebih sesuai dengan konteks tempat mereka.
  • Pengembangan Keterampilan Abad ke-21 : Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang dirancang mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21. Ini melibatkan penekanan pada keterampilan seperti pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.
  • Fleksibilitas Kurikulum : Kurikulum Merdeka mempromosikan fleksibilitas dalam desain kurikulum. Sistem ini memungkinkan penyesuaian dan peningkatan berkelanjutan seiring waktu, memungkinkan guru dan sekolah untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan perubahan dalam masyarakat.
  • Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan : Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan sistem pemantauan dan evaluasi yang baik. Dengan memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah, penting untuk memastikan bahwa evaluasi berkelanjutan dilakukan untuk menilai efektivitas kurikulum, memahami dampaknya terhadap pembelajaran siswa, dan menyesuaikan kebijakan pendidikan sesuai kebutuhan.
  • Keterlibatan Komunitas : Kurikulum Merdeka dapat memberikan peluang untuk lebih melibatkan komunitas dalam proses pendidikan. Dengan memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum, sekolah dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi komunitas lokal.
  • Tantangan dan Dukungan yang Diperlukan : Tantangan seperti akses sumber daya pendidikan, pemantauan yang efektif, dan dukungan untuk guru perlu diatasi untuk memastikan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka.
  • Perubahan Kebijakan dan Pembaruan : Seiring berjalannya waktu, perubahan kebijakan dan pembaruan mungkin diperlukan untuk menyesuaikan implementasi Kurikulum Merdeka dengan perkembangan terkini di bidang pendidikan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi Kurikulum Merdeka dapat dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk perluasan akses ke sumber daya pendidikan, pemantauan yang efektif, dan dukungan yang memadai untuk guru. Seiring berjalannya waktu, perubahan kebijakan dan pembaruan dapat terjadi, dan penting untuk mengikuti perkembangan terkini untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang implementasi Kurikulum Merdeka di masa sekarang.(Mara Samin Lubis 2016)

 

KESIMPULAN 

Kurikulum Merdeka merupakan insiatif  untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang kurikulum pendidikan. Implementasi kurikulum merdeka memerlukan sistem pemantauan dan evaluasi yang baik. Kurikulum dapat diartikan sebagai jalur dan arah yang diikuti untuk mencapai suatu tujuan. Seiring berjalannya tempo, perubahan kebijakan dan pembaruan dapat terjadi, dan penting untuk mengikuti perkembangan terkini untuk mengetahui informasi yang akurat tentang implementasi kurikulum merdeka dimasa sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun