3. Pemeliharaan akal (hifzh al-‘aql);
4. Pemeliharaan harta (hifzh al-mâl);
 5. Pemeliharaan keturunan/ nasab (hifzh al-nasl) dan kehormatan (hifzh‘ird)
Salah satu hak anak yang harus diperhatikan adalah hak untuk merawat dirinya sendiri. Ini berarti tidak hanya memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian, tetapi juga memenuhi kebutuhan hidup lainnya, termasuk kebutuhan rohani, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara fisik dan mental. Dalam hal ini, anak yatim yang kehilangan ayah bertanggung jawab atas dirinya sendiri, karena seluruh umat Islam bertanggung jawab atas pengasuhnya. Dalam Islam, hak anak untuk mendapatkan pendidikan sangat penting, terutama untuk anak yatim. Mendidik anak yatim dengan benar berarti membimbing dan mengarahkan mereka ke hal-hal yang baik dan bermanfaat sekaligus menjaga mereka dari terjerumus ke hal-hal yang merusak. Pendidikan agama dan moral anak yatim ini harus menjadi perhatian khusus para pemikir dan ulil amri masyarakat. (Ariyandi, 2021)
Cara Memuliakan Anak YatimÂ
Memuliakan anak yatim merupakan suatu kemuliaan yang sudah Allah SWT. Perintahkan dalam Al-Qur'an dan hadis. Bahkan ada sebuah hadis Riwayat Bukhari yang mengatakan "Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu Nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan." (HR al-Bukhari).
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memuliakan anak yatim, diantaranya :
- Berbuat baik kepada mereka, tidak merudung ataupun membeda-bedakannya, serta mengurus mereka dengan patut dan adil.
- Memberikan dan menginfakan Sebagian harta kepada anak yatim.
- Menjaga Harta dan jiwa raga mereka.
- Memberi makan Anak yatim.
Intinya, ada berbagai macam cara yang dapat kita lakukan untuk memperlakukan anak yatim secara mulia sesuai dengan perintah Allah Swt dan Rasulullah Saw. Setelah membaca beberapa penjelasan diatas, kita sekarang sudah mengetahui apa saja hak-hak yang patut didapatkan oleh anak yatim, serta bagaimana cara kita untuk memberikan perilaku yang baik kepada anak-anak yatim sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur'an dan Hadis. Karena, merupakan tanggung jawab Bersama secara sosial untuk mengurus serta memprilakukan anak yatim secara mulia. Diharapkan kita mulai sekarang dapat mengimplementasikan berbagai penjelasan diatas dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI