Mohon tunggu...
QONITAH AFIFAH ADAWIYAH
QONITAH AFIFAH ADAWIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dan Hubungannya dengan Pola Makan serta Konsumsi Tablet Tambah Darah

28 November 2023   21:31 Diperbarui: 28 November 2023   21:36 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anemia merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin atau sel darah merah. Pada kondisi ini, kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal yang berdasarkan umur dan jenis kelamin.  Anemia disebabkan oleh kekurangan zat gizi makro (protein) dan zat gizi mikro, terutama zat besi. Di seluruh dunia, diperkirakan 50-80% anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Di Indonesia, anemia merupakan masalah gizi utama pada remaja putri. Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada perempuan usia ≥15 tahun sebesar 22,7% sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. 

Anemia pada remaja dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik serta gangguan perilaku dan emosional. Hal ini memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan sel otak sehingga membuat daya tahan tubuh rentan menurun, mudah lemas, mudah lapar, konsentrasi belajar terganggu, serta dapat mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Remaja putri sangat rentan terkena anemia karena banyak berkurangnya zat besi pada darah akibat menstruasi. Remaja putri biasanya memiliki pemikiran bahwa tubuh kurus lebih menarik karena berkaitan dengan perkembangan seksualitas remaja yang secara alami ingin menarik lawan jenis dan diterima oleh kalangan remaja dengan standar kecantikan yang mengharuskan memiliki tubuh kurus dan ramping. Padahal, berkurangnya asupan gizi dapat menyebabkan ketidakcukupan zat besi yang menyebabkan anemia defisiensi besi.

Untuk mencegah peningkatan kasus anemia defisiensi besi, puskesmas memberikan tablet Fe atau yang biasa disebut dengan tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Remaja putri sebaiknya mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin saat mengalami menstruasi. Hal ini karena konsumsi suplemen zat besi dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin darah rata-rata 10,2 g/L pada wanita hamil dan 8,6 g/L pada wanita tidak hamil. Selain dengan mengkonsumsi tablet tambah darah, anemia defisiensi juga bisa dicegah melalui pola hidup sehat sehari-hari.

Pengetahuan gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri memiliki hubungan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmady (2016) menyebutkan bahwa pengetahuan teori gizi dan cara memilih bahan makanan dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Selain itu, pengetahuan gizi remaja tentang cara memilih sumber makanan yang tinggi zat besi sangat penting agar status anemia dapat terkendali ke arah normal. Menurut Departemen Gizi FKM UI, pengetahuan dan kesadaran dalam memenuhi zat gizi individu merupakan faktor yang mempengaruhi masalah gizi pada remaja, salah satunya anemia. Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja dalam hal pemilihan makanan dan konsumsi suplementasi tablet Fe.

Kebiasaan makan yang ideal, frekuensi makan tiga kali sehari dengan rentang waktu makan yang hampir sama dalam sehari, ditambah dua makanan ringan porsi kecil yang menyehatkan juga dapat mencegah terjadinya anemia. Pola makan yang salah seperti sering memakan makanan cepat saji, tidak makan dengan teratur, serta tidak sarapan atau makan malam karena malas merupakan kebiasaan remaja putri yang harus dihilangkan. Remaja putri juga terkadang malas makan malam karena takut gemuk. Pola makan yang salah serta pengaruh pergaulan karena terobsesi ingin memiliki tubuh yang langsing membuat remaja putri melakukan diet ketat. Hal ini dapat mengakibatkan berat badan turun dan tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti zat besi.   

Asupan zat gizi yang tidak mencukupi kebutuhan gizi remaja menjadi salah satu faktor rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Pola makan rendah zat besi dan vitamin khususnya asam folat akan mengganggu proses metabolisme dan absorbsi zat gizi ke dalam tubuh.

Maka sudah seharusnya bagi remaja putri untuk menjaga kesehatan tubuhnya sendiri, terutama dalam mencegah anemia karena remaja putri memiliki resiko tinggi terhadap anemia. Pengetahuan gizi yang baik, kesadaran diri untuk memiliki pola makan yang baik, serta mengkonsumsi tablet tambah darah saat menstruasi terbukti dapat mengurangi resiko anemia.

DAFTAR PUSTAKA 

Abdul, N. A., Olii, N., Suherlin, I., Sujawati, S., & Mohamad, S. (2022). PENYULUHAN ANEMIA, PEMERIKSAAN Hb DAN PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA PADA SISWI DI SMP KOTA GORONTALO. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(3), 1891-1896.

Angrainy, R., Fitri, L., & Wulandari, V. (2019). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat Menstruasi Pengan Anemia. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 4(2), 343-349.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun