Mohon tunggu...
Qonita Syahla Al Wafi
Qonita Syahla Al Wafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Minat Literasi Dikalangan Pelajar Indonesia

19 Desember 2024   11:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   11:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Minat literasi merupakan salah satu fondasi utama dalam membangun generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tinggi. Di Indonesia, tingkat literasi pelajar sering menjadi sorotan, terutama mengingat pentingnya kemampuan literasi dalam menghadapi tantangan global di era digital. Oleh karena itu, menumbuhkan minat literasi di kalangan pelajar adalah kebutuhan mendesak yang tidak boleh diabaikan.

Literasi Sebagai Kunci Pembangunan Bangsa

Literasi tidak sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan penerapan informasi. Dalam konteks pendidikan, literasi menjadi pintu bagi pelajar untuk mengakses berbagai pengetahuan yang dapat membuka wawasan dan meningkatkan kualitas berpikir. Dengan literasi yang baik, pelajar mampu memahami berbagai sudut pandang, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Dalam konteks pembangunan bangsa, generasi muda dengan kemampuan literasi yang baik akan menjadi agen perubahan yang dapat membawa Indonesia menuju kemajuan. Mereka mampu bersaing di tingkat global, baik dalam dunia akademik maupun profesional, karena literasi yang kuat memungkinkan mereka untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Tantangan Literasi di Kalangan Pelajar

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa minat literasi di kalangan pelajar Indonesia masih rendah. Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, kemampuan membaca pelajar Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79 negara. Rendahnya minat baca sering disebabkan oleh kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang menarik, minimnya dukungan lingkungan keluarga dan sekolah, serta dominasi penggunaan teknologi untuk hiburan dibandingkan pembelajaran.

Kehadiran teknologi digital juga menjadi tantangan sekaligus peluang. Meski teknologi memberikan akses tak terbatas ke informasi, banyak pelajar yang lebih memilih konten hiburan daripada konten edukatif. Ini menunjukkan bahwa literasi digital juga harus menjadi perhatian utama dalam menumbuhkan budaya literasi.

Strategi Meningkatkan Minat Literasi di Kalangan Pelajar di Indonesia

Tingkat literasi merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kualitas pendidikan suatu negara. Di Indonesia, minat literasi di kalangan pelajar masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan data yang ada, rendahnya minat baca sering kali dipengaruhi oleh kurangnya akses terhadap bahan bacaan, minimnya dukungan lingkungan, dan pengaruh teknologi digital yang lebih sering digunakan untuk hiburan daripada edukasi. Oleh karena itu, berbagai upaya strategis harus dilakukan untuk menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar.

1. Meningkatkan Akses Terhadap Bahan Bacaan

Salah satu kendala utama rendahnya minat literasi adalah kurangnya bahan bacaan yang tersedia, terutama di daerah pelosok. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas dapat bekerja sama untuk:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun