11. Ad Durroh al Muntasiroh fi al Masail at Tis’a Asyarata. Membahas tentang persoalan tarekat, wali idan ihal-hal ipenting ilainnya iyang iterkait idengan keduanya ataupun pengikut tarekat.
12. Miftahul Falah ialah kitab yang menerangkat tentang hadist-hadist nikah.
13. Adab al-Alim wa al-Muta’allim, yang imenjelaskan tentang berbagai macam hal-hal yang berkaitan dengan etika, perilaku orang yang menuntut ilmu (Muta’allim) dan seorang guru (A’lim). Disisi lain juga dituturkan dalam membukaan kitab ini dengan penjelasan mengenai beberapa pentingnya ilmu pengetahuan, terhormatnya atau tingginya kedudukan seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan juga beretikanya orang-orang yang pintar juga benar.
Membahas tentang  pemikiran Pendidikan Islam KH. Hasyim Asyari sendiri memiliki Tujuan.  KH. Hasyim menyebutkan bahwa tujuan utama daripada ilmu pengetahuan dari belajar adalah dengan mengamalkannya dengan tujuan ilmu yang sudah kita miliki bermanfaat untuk orang lain dan sebagai bekal untuk kehidupan diakhirat kelak dan juga merupakan ibadah dengan semata mencari  ridho Allah SWT.Â
Tujuan pendidikan islam bukan hanya perihal pemahamam terhadap pengetahuan akan tetapi juga dalam pembentukan Islam yang kamil yang mana peserta didik mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat merealisasikan agar peserta didik mampu mendekatkan diri kepada sang Maha kuasa yaitu Allah SWT. Dari isemua ipenjelasan tujuan pendidikan islam diatas bukan berarti pendidikan ini tidak memerhatikan terhadap pendidikan jasmani, akal dan ilmu pengetahuan umum (Science) akan tetapi pendidikan islam ini lebih memfokuskan dan memerhatikan segi pendidikan akhlaq , budi pekerti seperti memerhatikan isegi-segi lainnya.
Disamping itu pula perlu mengetahui Perihal materi yang akan diajarkan dalam pendidikan islam adalah materi-materi yang dapat mendekatkan diri kita kepada sang pencipta, Allah SWT yang terangkum dalam ilmu-ilmu fardhu a’in. Hal ini sebagaimana yang sudah diterangkan dalam risalah beliau yang berbunyi “Materi-materi yang mencangkup seperti dalam kajian fardhu a’in tentang teologi (Zat-zat dan sifat-sifat Allah SWT), fiqh (Memahami syarat dan rukun, mengenal halam dan haram, hal-hal yang dapat mengesahkan suatu ibadah), tasawuf, ( yang berhubungan dengan ketenangan hati).
Metode Pembelajaran pemikiran KH. Hasyim Asy’ari ialah dengan menggunkan berbagai metode-metode yang menyesuaikan dengan kondisi pendidik,  peserta didik dan materi yang akan disampaikan. Seperti menggunakan metode hafalan, metode ceramah, metode diskusi, Tanya jawab serta pemberian tugas. Metode hafalan dengan mentashbihkan  terlebih dahulu didepan sang pendidik atau dihadapan temannya yang diyakini kepintarannya.Â
Tak luput dari itu semua KH. Hasyim Asyari juga menjelaskan pemikirannya perihal pendidikan didalam  disebuah kitab yang berjudul Adab al Alim wa al-Muta’alim. Dalam ikitab  ini, akhlaq, etika, dan moral menjadi sumber acuan pertama dalam berjalannya suatu pendidikan dengan apa yang sudah dijelaskan didalam tujuan pendidikan islam itu sendiri, dimana pendidikan tidak hanya ilmu pengetahuan yang bersifat umum akan tetapi juga memperkenalkan budaya keislaman, dan nilai-nilai agama terhadap penerapan didalam kehidupan. Seperti, etika seorang pelajar, etika seorang pendidik atau guru dan etika terhadap ilmu yang akan dipelajari.
Daftar Pusaka:
Asy’ary, Hasyim. 1425 H. Adab al-Alim wa al-Mat’allim, Maktabah al-Turats al-Islami,  Jombang.
K.H Muhammad Isholuddin Hadzyi,  kumpulan kitab karya hadratus syaikh K.H Muhammad Hasyim Asy’ari, PP. Tebu Ireng, Jombang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H