Pada Final Lomba Inovasi Pembelajaran Guru Al Irsyad Al Islamiyyah 2024 yang diadakan di Kota Madiun pada Sabtu, 23 November 2024, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Al Irsyad Al Islamiyyah, Prof. Faisol Nasar bin Madhi, M.A., menyampaikan sebuah gagasan yang sangat inspiratif. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam visi organisasi. Beliau menggambarkan pendidikan sebagai "lokomotif yang menarik gerbong-gerbong lainnya," seperti dakwah, kaderisasi, dan kegiatan sosial.
Saya sepakat bahwa pendidikan memang menjadi kunci utama untuk mendorong kemajuan, baik dalam organisasi maupun masyarakat. Pendidikan tidak hanya membentuk individu yang cerdas, tetapi juga melahirkan generasi yang mampu berkontribusi pada pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.
Pendidikan sebagai Lokomotif: Pilar Utama Kemajuan
Pandangan Ketua Umum sejalan dengan banyak teori pembangunan masyarakat berbasis pendidikan. Pendidikan adalah salah satu instrumen fundamental yang mampu mendorong transformasi sosial. Dalam konteks organisasi seperti Al Irsyad Al Islamiyyah, pendidikan menjadi fondasi yang kokoh untuk menjalankan berbagai misi organisasi.
Gagasan ini relevan dengan visi para pendiri Al Irsyad, terutama Syaikh Ahmad Surkati, yang mendefinisikan Al Irsyad sebagai pendidikan. Pendidikan tidak hanya menjadi program, tetapi juga identitas dan roh yang menyatukan berbagai elemen di dalamnya.
Ketua Umum juga menekankan pentingnya kreativitas guru dalam menjawab tantangan zaman. Pernyataan beliau, "Guru harus mampu memanfaatkan teknologi dan menjawab tantangan baru," mencerminkan urgensi penguasaan 21st-century skills seperti berpikir kritis, kreativitas, dan literasi digital. Kompetensi ini sangat penting dalam mempersiapkan generasi yang siap menghadapi perubahan global.
Inovasi dalam Lomba Pembelajaran Guru
Lomba Inovasi Pembelajaran Guru Al Irsyad Al Islamiyyah menjadi implementasi nyata dari visi tersebut. Dengan melibatkan 215 peserta dari berbagai daerah, lomba ini memberikan ruang bagi para guru untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Ajang ini terbagi menjadi lima kategori, dari tingkat PAUD hingga SMA/MA/SMK, dengan fokus pada pendekatan pembelajaran yang adaptif dan relevan.
Para finalis menunjukkan berbagai inovasi yang menginspirasi, dari pemanfaatan teknologi digital hingga pendekatan pembelajaran berbasis siswa. Hal ini membuktikan bahwa kreativitas pendidik mampu menjadi pendorong utama dalam menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna.
Dampak Sistemik Pendidikan terhadap Organisasi
Sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum, "Efek lokomotif pendidikan akan berefek pada gerbong-gerbong lainnya." Hal ini bukan sekadar metafora, tetapi merupakan prinsip yang terbukti secara empiris. Organisasi yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama cenderung memiliki daya saing yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dalam konteks Al Irsyad, pendidikan tidak hanya menjadi sarana pembentukan individu yang cerdas, tetapi juga menciptakan kader-kader yang memiliki integritas moral dan kemampuan inovasi. Dengan memprioritaskan pendidikan, Al Irsyad tidak hanya berkontribusi pada kemajuan internal organisasi, tetapi juga pada pembangunan bangsa.
Bila kita simpulkan, "Pendidikan adalah lokomotif kemajuan" merupakan sebuah gagasan yang diutarakan Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah dengan visi yang jelas. Sambutan beliau dalam Lomba Inovasi Pembelajaran Guru ini memberikan arah strategis sekaligus inspirasi bagi seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikan.
Dalam pandangan saya, lomba ini bukan hanya selebrasi kreativitas, tetapi juga wujud nyata komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli pada masa depan bangsa, saya percaya bahwa menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama adalah langkah strategis yang membawa dampak besar bagi organisasi, masyarakat, dan generasi mendatang.
Dengan pendidikan sebagai lokomotif, gerbong-gerbong lainnya akan bergerak menuju tujuan bersama: kemajuan yang berkelanjutan dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H