Mohon tunggu...
Saya Qomaruddin
Saya Qomaruddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Lahir di Purwokerto, kecil di Purwokerto, besar di Purwokerto, menikah di Purwokerto, dan bekerja di Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Sendu

6 Desember 2023   07:28 Diperbarui: 6 Desember 2023   07:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis semalam masih terbayang
Dingin semalam pun masih terkenang

Pagi ini tanpa mentari
Pagi ini awan kelabu penuhi langitku
Pagi ini lemah ku melangkah
Seolah jiwa melayang pudar entah mengapa

Kuseduh kopi panas sambil berharap
Kuhirup aromanya sambil berdoa
Kucicip pahitnya sambil terpejam
Semoga terbangun setelah tegukan pertama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun