Mohon tunggu...
Qomaria Juisyah
Qomaria Juisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi mendengar lagu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hikmah Ujian dari Allah SWT

11 November 2022   23:04 Diperbarui: 11 November 2022   23:10 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Setiap manusia pasti pernah di berikan cobaan oleh Allah SWT. Tiap cobaan yang Allah berikan kepada manusia pasti memiliki tujuan Allah memberikan kita cobaan adalah untuk menaikkan derajat kita atau terkadang Allah juga ingin kita kembali dekat kepada Nya, sehingga kita di berikan ujian atau cobaan. Allah tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba Nya. Tetapi terkadang kita sebagai manusia sering berburuk sangka atas cobaan yang Allah berikan kepada kita.

Dalam beberapa surat al qur'an Allah SWT berfirman:

"Ahasiban naasu anyu yutrakuuu any yaquluu aamannaa wa hum la yuftanuun"

Artinya:

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,"kami telah beriman",dan mereka tidak di uji lagi?"(QS Al-Ankabut:2).

 Dari ayat tersebut kita bisa bisa mengambil hikmah bahwa tidak satupun hamba Allah di dunia ini yang tidak mendapatkan ujian, bahkan seseorang yang selalu beriman kepada Allah pun pasti akan mendapatkan ujian dari Allah yang gunanya untuk melihat seberapa taqwa nya seorang hamba kepada Nya.

Dan perlu dipahami bahwa meskipun Allah SWT memberikan kita ujian, cobaan, dan musibah, tapi ingatlah bahwa Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya, karena semua ujian yang didapatkan itu diberikan sesuai dengan kesanggupan kita. 

Dalam surah Al-Baqarah ayat 286 disebutkan:

"Laa yukalliful-laahu nafsan illaa wus'ahaa; lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat".

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya", (QS Al Baqarah:286).

Dari ayat di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan hamba Nya. Logika nya seorang murid sd tidak akan mungkin bisa menyelesaikan soal ujian murid SMP. Begitu juga dengan manusia, masing masing kita pasti di berikan ujian atau cobaan yang berbeda beda karena batas  kemampuan setiap manusia itu tidak ada yang sama.

Jadi ketika kita di berikan cobaan atau musibah kita tidak boleh langsung menyerah dan berburuk sangka kepada Allah sesungguhnya di balik cobaan atau musibah tersebut pasti ada hal baik setelahnya. Allah maha baik jadi tidak akan Ia tega membuat hambanya bersedih melainkan ada maksud di balik cobaan tersebut. Kita sebagai hamba hanya bisa memperbanyak sabar,ikhlas, ikhtiar,dan syukur, karena empat senjata itulah yang bisa menolong kita di saat kita sedang di timpa musibah.

Ada beberapa hadist yang membahas tentang janji Allah yang akan membalas kesulitan yang di rasakan oleh hamba Nya antara lain:

1)Dari Abu Hurairah berkata, "ujian senantiasa menimpa orang mukmin pada diri, anak dan hartanya hingga dia bertemu Allah dengan tidak membawa satu kesalahan pun atasnya." (At Tirmidzi)

Hadist di atas menyampaikan bahwa Allah memberikan kita ujian semata mata untuk mengahpuskan dosa kita.

2)Abu Hurairah berkata, "Barang siapa di kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya." ( HR Bukhari)   

Hadist di atas menyampaikan bahwa Allah memberikan kita ujian adalah untuk menunjukkn rasa sayang Allah kepada hamba Nya.

 Sebagai contoh dalam kehidupan nyata adalah kisah nabi Ayub yang diberi musibah secara terus-menerus.Nabi ayub merupakan orang yang termasuk kaya raya, punya anak banyak, istri yang cantik. Namun suatu ketika Allah menguji keimanan beliau dengan diambilnya anak nabi ayub satu persatu,pada saat itu beliau sangat merasa kehilangan dan sedih. Lalu beliau masih diberi cobaan berupa penyakit kulit yang menggerogoti tubuhnya sehingga tak satupun orang mau berada di dekatnya. Mereka menghina, mengusir, mencaci nabi ayub bahkan istrinya pun pergi meninggalkan beliau disaat seperti itu. Harta yang ia milikipun sedikit demi sedikit diambil oleh Allah. Akan tetapi beliau senantiasa bersabar dan selalu beribadah kepada Allah untuk memohon petunjuk dan jalan keluar serta diberi ketabahan dan tetap pada keimanan. Beliau menyadari bahwa apa yang dimiliki di dunia ini merupakan sebuah titipan dari Allah yang suatu waktu akan diambil kembali oleh pemiliknya yaitu Allah. Kisah nabi ayub ini dapat kita jadikan sebagai pelajaran hidup di masa sekarang bahwasanya Allah memberi cobaan kepada kita untuk mengukur ketaatan dan ketaqwaan kita kepadaNya. Bagi  orang orang yang sabar dalam menghadapi cobaan yang Allah berikan ia akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, tetapi bagi orang yang tidak sabar dan ia menjadi kafir sesungguhnya mereka adalah orang orang yang merugi dunia akhirat.

Sebagai manusia yang beriman kita memohon petunjuk kepada Allah agar diberi jalan keluar atas segala ujian yang kita hadapi. Dikala hati kita  merasa gundah maka berpasrahlah kepada Allah, memohon petunjuk, banyak beristighfar, dan ikhlas atas segala sesuatu yang kita hadapi. Sesungguhnya ikhlas dan pasrah disini bukan berati kita hanya merenungi nasib tanpa berusaha, namun kita harus tetap berusaha dan berdoa lalu memasrahkan kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah mempunyai rencana yang indah dibalik setiap kesedihan, airmata, sakit yang kita rasakan sekarang. Entah nanti, besok, lusa pasti Allah tidak akan memberi cobaan kepada suatu kaum jika kaum itu tidak mampu menghadapinya. Jadi, setiap kita diberi cobaan pasti kita akan dapat melaluinya asalkan kita sabar dan ikhlas kepada Allah.

Dari poin poin yang saya sebutkan di atas semoga semua pembaca sudah tidak meragukan atau berburuk sangka lagi terhadap ujian atau cobaan yang Allah berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun