Mohon tunggu...
Qomara nurlaily
Qomara nurlaily Mohon Tunggu... Mahasiswa - Qomara Noor Laily

PIAUD IPMAFA Awali dengan Basmallah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selamatkan Generasi dengan Stop Stunting

11 September 2021   18:04 Diperbarui: 11 September 2021   18:09 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat stunting di Indonesia masih terhitung banyak, Apalagi di tambah susahnya mencari makanan bergizi di masa pandemi 

Mungkin tidak sedikit orang yang sudah tau atau minimal pernah mendengar tentang stunting, iya stunting sendiri adalah kondisi di mana anak lebih pendek atau lebih kecil dari ukuran normal seusianya karna banyak faktor salah satunya adalah kurangnya, atau tidak tercukupinya gizi pada anak atau pada ibu hamil 

Apa saja kira-kira ciri anak yang stunting 

1. Anak lebih pendek dari ukuran normal anak seusianya. 

2. Berat badan lebih rendah di banding anak normal seusianya. 

3. Pertumbuhan tulang tertunda. 

Kekurangan gizi pada masa janin dan usia dini akan dampak pada perkembangan otak, rendahnya kemampuan kognitif yang akan mempengaruhi prestasi sekolah dan juga keberhasilan di masa yang akan datang 

Lalu apasaja sih penyebab stunting itu 

1. Kurangnya gizi kronis dalam jangka waktu yang panjang 

2. Retardasi pertumbuhan intraauterine 

3. Tidak tercukupinya protein 

4. Sering menderkta infeksi di awal kehidupan sang anak 

5. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi sebelum hamil, saat hamil, dan juga setelah hamil. 

6. Terbatasnya akses layanan kesehatan. 

7. Kurangnya akses air dan makanan yang bersih. 

Setelah kita ketahui penyebab terjadinya stunting, di masa pandemi ini keluhan yang banyak di temukan adalah karna pasangan muda yang kurang pengalaman tentang gizi, tentang kurangnya akses layanan kesehatan dan juga tidak ruang untuk konsultasi ke bidan desa atau ke dokter kandungan. 

Berdasarkan keluhan masyarakat itu kita membuat solusi dengan mengadakan kegiatan  baik itu konsultasi kesehatan dan gizi ataupun penimbangan, pengukuran, pemberian TMT dan makanan bergizi dan juga kita membuat grup di whatsapp untuk ibu hamil agar bisa bertanya secara langsung kepada bidan desa atau konsultasi langsung secara online. 

Untuk penimbangan, pengukuran dan pemberian TMT sendiri di lakukan 2 minggu 1 kali dan untuk konsultasi secara langsung dengan ibu bidan dan juga senam untuk ibu hamil di lakukan 1 minggu 1 kali. 

Dengan gerakan ini kita bisa meminimalisir kasus stunting untuk menyelamatkan gemerasi, dan juga tidak ada lagi pasutri muda yang masih awam tentang gizi seimbang untuk ibu hamil dan juga balita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun