Mohon tunggu...
Qodrun Nada
Qodrun Nada Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

let it flow

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Psikologi Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun

27 Desember 2022   13:44 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:46 2621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada dua aspek perkembangan yaitu aspek motorik kasar dan motorik halus. Adapun aspek motorik kasar ada enam indikator: (1) berlari sambil membawa barang ringan (2) naik turun tangga atau tempat yang tinggi (3) meniti di atas papan yang cukup lebar (4) melompat turun dari ketinggian 20 cm (5) meniru gerakan senam sederhana (6) berdiri dengan satu kaki. Sedangkan berdasarkan aspek motorik halus ada empat indiktor: (1) menuangkan air, pasir, atau biji-bijian kedalam tempat penampung (2) memasukkan benda kecil ke dalam botol (3) meronce benda --benda yang cukup besar (4) menggunting kertas mengikuti pola garis lurus. Keberhasilan  dari tercapainya perkembangan anak karena stimulasi yang diberikan orang tua dan kebebasan ruang gerak pada anak untuk mencoba sesuatu yang baru. Selain pemberian stimulasi, zat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga dapat mencapai kesehatan yang  sempurna, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sosial[2].

Aspek perkembangan kognitif

Aspek perkembangan kognitif merupakan tingkat pencapaian perkembangan anak yang dapat dilihat dilihat dari sepuluh indikator untuk belajar dan pemecahan masalah yaitu; (1) paham bila ada bagian yang hilang dari suatu pola seperti mobil bannya copot(2) menyebutkan berbagai makanan dan rasanya (asin, manis, atau pedas) (3) menyebutkan berbagai macam kegunaan dari benda (4) memahami persamaan antara dua benda (5) memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama seperti membedakan antara buah melon dan semangka perbedaan antara ayam dan bebek (6) bereksperimen dengan bahan menggunakan cara baru (7) mengerjakan tugas sampai selesai (8) menjawab apa yang akan terjadi selanjutnya dari berbagai kemungkinan (9) menyebutkan bilangan angka 1-10 (10) mengenal beberapa huruf atau abjad tertentu dari A-Z yang pernah dilihanya. Cara-cara yang digunakan misalnya memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan  ide-idenya, menghargai idenya,mendorong rasa ingin tahu anak dengan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan dan dapat mengembangkan daya kreativitas anak[6].

Aspek perkembangan bahasa

Pada perkembagan ini dapat dilihat dari dua indikator pada bagian untuk memahami bahasa yaitu: (1) Pura-pura membaca cerita, bergambar dalam buku dengan kata-kata sendiri (2) mulai memahami dua perintah yang diberikan bersamaan contoh: ambil mainan diatas meja lalu berikan kepada ibu guru. Sedangkan pada bagian untuk mengungkapkan bahasa terdapat dua indikator yaitu: (1) mulai menyatakan keinginan dengan mengucapkan kalimat sederhana (6 kata), (2) mulai menceritakan pengalaman yang dialami dengan cerita sederhana. Hal ini sudah mampu melakukan semua indikator yaitu pada bagian memahami bahasa dan mengungkapkan bahasa dengan sangat baik disebabkan sudah mampu melakukan semua indikator yaitu pada bagian memahami bahasa dan mengungkapkan bahasa dengan sangat baik[7].

Aspek perkembangan sosial emosional

Perkembangan ini terdiri dari tingkat kesadaran diri, tanggung jawab diri, orang tua dan perilaku prososial. Untuk perkembangan kesadaran diri, terdapat empat indicator pencapaian yaitu: (1) mengikuti aktivitas dalam suatu kegiatan besar, misalnya jalan-jalan (2) meniru apa yang dilakukan orang dewasa (3) bereaksi terhadap hal-hal yang tidak benar, misalnya marah bila diganggu (4) mengatakan perasaan secara berkomunikasi satu peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak-anaknya sangat diperlukan karena pendidikan  paling utama didapatkan dari orangtua atau keluarga terutama pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun (balita). Dalam usaha mendidik anak harus diperhatikan pula adanya peran aktif dari segi anak itu sendiri. Anak harus memiliki peran yang aktif untuk menghadapi dan mampu mengaasi masalah maka akan berkembang sebagai aspek kepribadian anak dalam kesadaran terhadap tanggung jawabnya[5].

Aspek perkembanan seni

Aspek perkembangan seni pada anak terdiri dari tiga bagian yaitu anak mampu membedakan bunyi dan suara, tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang, hewan maupun tumbuhan, dan tertarik dengan kegiatan atau karya seni. Untuk tingkat pencapaian mampu membedakan bunyi dan suara, terdapat dua indikator yaitu: (1) mengenali berbagai macam suara dari kendaraan (2) meminta untuk didengarkan lagu favorit secara berulang. Terdapat tujuh strategi pengembangan pada anak usia dini, yaitu: (1) Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk hasil karya (2) Pengembangan kreativitas melalui imajinasi (3)Pengembangan kreativitas melalui eksplorasi (4) Pengembangan kreativitas melalui eksperimen (5) Pengembangan kreativitas melalui proyek (6) Pengembangan kreativitas melalui musik; (7) Pengembangan kreativitas melalui Bahasa[8].   

PENUTUP

Perkembangan psikologi anak usia 3-4 tahun mulai dari aspek agama moral,fisik motorik, kognitif, bahasa, sosisl emosional, seni. Perkembangan agama moral mampu mengenal ciptaan tuhan, memahami perilaku baik buruk, benar salah. Perkembangan fisik motorik untuk bagian motorik kasar dan halus dalam usia 3-4 sudah mampu melakukan indikator dengan baik dan memenuhi bagian mengungkapkan bahasa. Perkembangan emosional sebagai kesadaran diri untuk pennggung jawab diri dan orang lain. Serta perkembangan seni sebagai membedakan antara bunyi dan suara dengan baik. Keberhasilan dari pencapaian anak ialah dari pola asuh orang tua yang sangat baik dan pemberian stimulus dalam setiap aspek perkembangan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun