Mohon tunggu...
QodratSQ
QodratSQ Mohon Tunggu... Administrasi - Amil Zakat dan Nazhir Wakaf Bersertifikasi

Tuhan tak perlu dicari karena DIA ADA, Kita hanya perlu menjaga diri agar tetap bersamaNYa dan tetap menjadikan DIA sebagai TUHAN apapun keadaannya bagaimana pun situasinya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengelola SDM Saat Fasilitas & Kompensasi Belum Memadai

7 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:41 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SDM dapat diibaratkan tulang punggung sebuah lembaga. Kualitas dan kuantitasnya sangat menentukan kinerja lembaga. Kualitas yang mumpuni, akan berdampak pada efektifitas, sedangkan kuantitas sangat berdampak pada efisiensi.

Kualitas SDM dapat diperoleh dengan proses seleksi yang baik saat merekrut dan proses pengembangan SDM. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. 

Bisa dengan menyediakan pelatihan, workshop, atau program pengembangan lainnya yang relevan dengan pekerjaan mereka. Dukung mereka dalam mencapai tujuan pribadi dan profesional.

Pengembangan karyawan tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga meningkatkan loyalitas dan keterlibatan mereka dengan lembaga tempat mereka bekerja.

Meskipun kompensasi dan fasilitas yang memadai penting, faktor-faktor di atas juga dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan loyalitas SDM, bahkan disaat lembaga belum dapat memberikan imbalan finansial yang tinggi sebagaimana lembaga kompetitor lain.

Disaat Lembaga belum dapat memberikan kompensasi dan fasilitas yang memadai kepada karyawan, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan untuk mempertahankan SDM seperti  berikut ini:

1.  Jalin Komunikasi yang Baik: Meskipun tidak dapat memberikan kompensasi finansial yang tinggi, tetaplah menjalin komunikasi yang terbuka dan transparan dengan karyawan. Dengarkan kekhawatiran, masukan, dan ide mereka, serta berikan umpan balik secara teratur. Memberikan perhatian dan mendengarkan akan membuat karyawan merasa dihargai dan diakui.

2. Kesempatan Pengembangan: Meskipun tidak dapat memberikan kompensasi dalam bentuk gaji yang tinggi,  lembaga dapat menyediakan kesempatan pengembangan karyawan berupa pelatihan, workshop, atau mentoring yang membantu mereka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan memberikan kesempatan pengembangan, Anda menunjukkan perhatian terhadap pertumbuhan karyawan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi mereka.

3. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Fokuslah pada menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Hal ini meliputi membangun budaya kerja yang kolaboratif, mendorong kerjasama tim, dan menghargai keragaman. Dukung komunikasi yang terbuka, berikan umpan balik yang konstruktif, dan jaga suasana kerja yang seimbang dan tidak stres.

4. Tunjukkan Apresiasi: Berikan pengakuan dan apresiasi atas kontribusi karyawan. Meskipun tidak melalui kompensasi finansial, pengakuan verbal atau tulisan, pujian di depan tim, atau penghargaan non-materi dapat memiliki dampak positif pada motivasi dan kepuasan karyawan. Sederhana seperti mengucapkan terima kasih, memberikan pujian, atau mengapresiasi kinerja yang baik dapat membuat karyawan merasa dihargai.

5. Berikan Tanggung Jawab dan Otonomi: Berikan karyawan tanggung jawab yang lebih besar dan otonomi dalam pekerjaan mereka. Dengan memberikan kepercayaan dan kebebasan untuk mengambil keputusan, karyawan dapat merasa dihargai dan memiliki rasa kepemilikan terhadap pekerjaan. Ini juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan para karyawan.

6. Tunjukkan Perhatian Personal: Kenali karyawan sebagai individu dengan kebutuhan dan keinginan unik. Tunjukkan perhatian terhadap kehidupan pribadi mereka dan berikan dukungan dalam hal-hal yang penting bagi mereka. Ini dapat menciptakan ikatan dan kepercayaan yang lebih dalam dengan karyawan.

7. Sediakan Waktu Fleksibel: Jika memungkinkan, berikan karyawan fleksibilitas dalam jadwal kerja mereka. Misalnya, dapat memiliki fleksibilitas dalam memilih jam kerja atau bekerja dari jarak jauh. Ini dapat membantu menciptakan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik bagi karyawan.

Pada dasarnya bekerja adalah kebutuhan bagi setiap orang sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun bekerja itu sendiri juga sebuah kebutuhan untuk mengisi waktu menjalani kehidupan dengan aktifitas yang berkualitas. 

Banyak orang menjadi loyal karena kenyamanan di tempat kerja walau kompensasi yang diterimanya masih dibawah standar, demikian pula banyak yang tidak loyal walau diberikan kompensasi tinggi karena tidak merasa nyaman ditempat kerja. Tawaran dari lembaga lain akan menguji loyalitas tersebut, bukan karena sekedar kompensasi tapi bisa jadi pindah ke lembaga lain karena ingin mendapatkan suasana kerja yang lebih kondusif. (Qdr)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun