Mohon tunggu...
QodratSQ
QodratSQ Mohon Tunggu... Administrasi - Amil Zakat dan Nazhir Wakaf Bersertifikasi

Tuhan tak perlu dicari karena DIA ADA, Kita hanya perlu menjaga diri agar tetap bersamaNYa dan tetap menjadikan DIA sebagai TUHAN apapun keadaannya bagaimana pun situasinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bentengi Keluarga dengan Bacaan Bermutu

2 April 2012   04:23 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Orang bilang sekarang ini zaman demokrasi. Semua berbasis rakyat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Seakan rakyatlah yang berkuasa dan menentukan kebijakan. Jadi, seharusnya keadaan rakyat akan sangat mempengaruhi kondisi negeri ini. Padahal menurut saya saat ini bukan lagi zaman demokrasi, saya cenderung menyebut zaman sekarang ini dengan zaman  "Mediakrasi". Apa yang dipublish media akan sangat menentukan kondisi negeri. Rakyat hanya jadi objek penderita semata. Kemiskinan tak lagi jadi objek berita, kalah pamor dengan gaya hidup glamour para selebritis. Kasus korupsi bisa dialihkan dengan liputan kelakuan aneh anggota legislatif. Bahkan, orang yang lurus bisa terjebak jadi pesakitan karena pemberitaan, dan seorang penjahat bisa jadi jagoan karena rekayasa media. Serbuan berita media juga merangsek kedalam rumah-rumah kita. Perlahan tapi pasti mempengaruhi pola pikir keluarga kita, bahkan jangan-jangan kita sendiri sudah terpengaruh. Tema obrolan, pilihan-pilihan kegiatan dan pengambilan keputusan yang kita lakukan, semuanya tak lepas dari pengaruh media. Remaja sekarang lebih muda galau dibanding remaja pada zaman saya dulu. Sekarang juga lebih banyak yang bergaya banci karena popularitas banci yang didorong oleh media. Termasuk tingkat kejahatan dan variasi modusnya yang banyak diilhami dari tontonan maupun bacaan. Tanpa ada perbandingan sumber bacaan yang edukatif , kita akan terus larut dengan informasi-informasi media yang seharusnya tidak harus dikonsumsi oleh otak dan hati kita. Bacaan bermutu sangat bermanfaat sebagai benteng dan filter dalam menghadapi serbuan informasi yang semakin deras menghantam kita dan keluarga. Kunjungan rutin ke toko buku atau perpustakaan juga merupakan salah satu cara yang bisa dipilih. Memilih bacaan dan media bagi anggota keluarga adalah salah satu pola edukasi yg bisa kita terapkan, dengan begitu berarti kita sedang memfilter informasi yang masuk dan dicerna oleh kita dan anggota keluarga. Jangan enggan untuk berlangganan bacaan-bacaan bermutu yang memiliki nilai edukasi positif. Dengan berlangganan majalah yang edukatif secara rutin, anda sedang merutinkan pola masuknya informasi positif kepada keluarga. Pilihlah bacaan religius yang edukatif (karena banyak juga bacaan yang religius namun tdk edikatif), yang bisa menjadi tempat konsultasi atau menjadi sumber inspirasi keluarga. Berkonsultasi permasalahan melalui media adalah sebuah cara yang tepat, karena kerahasiaan terjamin dan anda atau keluarga yang berkonsultasi akan mendapat jawaban yang ilmiah, bukan asal-asalan. So.. inilah zaman mediakrasi, bila tidak ditanggulangi dengan memfilternya dan menyediakan informasi tandingannya, anda dan keluarga akan terimbas berbagai berita negatif diluar sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun