CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA, JIKA ADA PERSAMAAN TEMPAT, NAMA, DAN JUGA CERITA, ADALAH HANYA KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN.
Olivia: Ma, besok saya mau bilang ke Ahok, jalinan cinta kita berakhir disini saja. Cintaku pada Ahok sudah luntur.
Mama: Kenapa Nak, Ahok kan orangnya jujur, tegas, sederhana. Susah lho, cari pacar seperti dia di zaman sekarang. Yang banyak itu pemberi harapan palsu, atau yang seneng nya ceweknya di jadiin pustun, atau mata cewek nya dibogem, atau maunya ajak nikah siri saja.
Olivia: Ma, Ahok itu tidak romantis, kasar omongannya. Tidak bisa berkata manis untuk menyenangkan hatiku. Kemarin waktu lagi jalan jalan di mall, lewat satu toko baju terkenal, Oliv pingin banget baju pesta yang harga nya 25 juta untuk kondangan anak tante bulan depan. Eh, Ahok bilang gini: emangnya 25 juta itu uang dari nenek lu. Kan ane sakit hati dengarnya.
Mama: Ya, memang nenek kita gak punya duit sebanyak itu Nak. Baju seharga gitu memang kemahalan banget untuk golongan kita. Mending uang segitu ditabung untuk pesta nikah nanti. Toh Ahok sering beli in kamu baju tidur, baju ke kampus.
Olivia: Baju nya sudah ketinggalan mode. Katanya lebih murah 50%.
Mama: Yang penting kan baru, bagus, bermutu tinggi, dengan harga ekonomis. Kalau sudah putus, jomblo lagi dunk. Nanti kondangan anak tante, ditanya lagi kapan kawin nya? May .... be yes? maybe no?
Olivia: Ma tenang aje. Sudah ada cowok baru yang lagi PDKT. Orang nya romantis, tutur kata nya sopan, tidak pelit. Namanya Lulung.
Mama: Apa..??? Lutung? kok binatang dijadiin pacar..
Olivia: Lulung. Bukan Lutung. Emangnya Oliv orang utan?.
Mama : Aduh, namanya saja gak menyakinkan. Kamu sudah yakin mau putusin Ahok?. Barang bagus gini nanti disambar orang lain. Waktu dikecewain pacar pertama mu si Fadli. Yang kamu bilang sopan dan pintar bicara. Nyata nya kamu hanya di beri harapan palsu, cuma omong manis asal bunyi, hingga kamu kapok, mau cari yang jujur dan apa adanya, sehingga kecantol Ahok.