Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percakapan

28 April 2024   07:53 Diperbarui: 28 April 2024   07:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Siapa namamu?"

"Itu tidak penting."

"Siapa namamu tuan?"

"Nama hanyalah cerminan asap, itu tidak penting."

"Tapi aku ingin tahu namamu."

"Untuk apa?"

"Kenapa tidak? itu hanyalah nama."

"Nama hanyalah akal-akalan manusia saja, perhatikan hewan dan tumbuhan, tidak ada dari mereka yang terlahir dengan nama."

"Berhenti sok keren, beritahu aku namamu."

"Jika engkau memaksa maka saya akan pergi."

"Hei pria sok keren, aku hanya berusaha memulai percakapan."

"Hari ini indah bukan? Bagaimana kabarmu?"

"Haha sangat lucu... Buruk, sangat buruk. Pria didepanku sepertinya keturunan filsuf Yunani."

"Terimakasih."

"Itu bukan pujian, filsuf itu miskin."

"Sebenarnya mereka lebih miskin daripada pengemis dan lebih kaya daripada raja."

"Oke, berarti kau miskin."

"Kita semua miskin."

"Ya ya ya, aku tidak tahu ini mau dibawa kemana..."

"Biarkanlah percakapan mengalir."

"Ah sudahlah akhiri saja percakapan ini! selamat tinggal!"

"Kau melewarkan banyak kesempatan dengan mengakhiri percakapan ini, dasar anak muda..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun