Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeratan Jeruji Palsu

24 April 2024   12:50 Diperbarui: 24 April 2024   12:58 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat datang para pendosa,
Di tanah terkutuk,
Buang hatimu jauh-jauh di kutub,
Dan biarkan itu membeku disana.

Hiraukan babi diatas sana,
Dia sedang bahagia berenang,
Lihatlah betapa banyak hartanya,
Semua itu dapat membebaskan kita semua.

Kita sudah tidak bisa tertolong,
Tuhan telah meninggalkan kita,
kita ciptakan sang penolong,
Yang akan menyelamatkan kita semua.

Apa gunanya doa sia-sia,
Mereka tak bisa membebaskanmu dari jeratan,
Otak dangkal, terbukalah!
Kertas ini adalah tuhan, nabi, dan ayat.

Tidak, kita bukan manusia,
Manusia akan sengsara jika ia putus asa,
Tidak, kita masih bisa tersenyum bahagia,
Senyum bahagia dan kesopanan lah yang akan membebaskan kita!

Kita akan menari sampai matahari terbenam di timur,
Kita akan berdansa sampai matahari terbit di barat,
Kita akan bebas hingga matahari tiada,
Kita akn selalu berada di atas asal fana tetap ada.

Lagipula hidup akan berakhir,
Untuk apa menahan diri?
Tanpa penyesalan di akhir hari,
Capailah puncak nafsumu sebelum ini semua berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun