Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batu itu Kamu, Nanti

10 April 2024   13:52 Diperbarui: 10 April 2024   14:04 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah bebatuan itu,
Mengerikan bukan?
Bebatuan itu,
Ditelan tanah dan terlupakan.

Batunya dimakan jaman,
Diselamatkan oleh manusia yang dia tahu,
Tak akan ditinggalkan,
Mereka akan membantunya.

Jika tidak?
Mungkin tanahnya sudah dipenuhi dedaunan,
Dan akan rata dengan permukaan,
Dan batunya kan terlupakan.

Mengerikan bukan?
Kita tidak tau apa yang terjadi di bawah sana,
Ada yang berteriak keras meminta pertolongan,
Ada yang tertidur tenang di awan.

Mematikan bukan?
Dari semua hal ambigu dan misterius di dunia,
Hanya hal ini saja yang pasti akan datang,
Lebih buruknya lagi, kita tidak tau kapan.

Bukankah menyedihkan jikalau cahayamu bersinar sendiri di bawah sana,
Tidak ada yang menyalakan,
Tidak ada yang membalas panggilanmu,
Dan cahayamu perlahan padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun