Mohon tunggu...
Andhika Aqil
Andhika Aqil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

I put my heart and my soul into my work, and have lost my mind in the process.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi dari Mulut untuk si Landak (2)

3 Februari 2024   18:21 Diperbarui: 3 Februari 2024   18:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh ironisnya
Kau melihatku kekeringan
dan aku melihatmu kelaparan
Siapa penyebabnya?


Andai busukmu bertahan dalam diam,
Andai baumu tak meracau dalam hening,
Kita masih dapat merasa hangatnya makan malam,
Tapi pada akhirnya kita bersama merusak hening.

Apakah kau pernah memikirkan
Tentang apa yang kau katakan
Karenamu Raja ingin membunuhmu
dan Ratu memenjarakanmu

Dia menjauhimu karena busukmu itu
Mereka menjauhimu
Tidak akan ada yang mau bersamamu
Karena kaku mu itu
Akulah parasitnya


Ini semua karenamu
Aku membusuk
Aku membesar
dan aku terbakar


LEBIH BAIK KITA SEMUA TERBAKAR
DAN AKAN KU CABUT SELURUH SARAFMU SAMPAI KE AKAR
KAU TIDAK PANTAS MENGINJAKKAN KAKIMU DI KERAJAAN INI
AKU TAK INGIN MATI SENDIRI
KAU HARUS MATI BERSAMAKU
BERSAMA KITA MENJADI ABU

- puisi bersambung - Landak (2)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun