Mohon tunggu...
Jonathan Latu
Jonathan Latu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Banser NU

menulis supaya membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mirror Selfie adalah Konspirasi

14 Mei 2020   14:41 Diperbarui: 14 Mei 2020   15:03 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: instagram/somsomi0309)

Sedang ramai berita terkait Lei Jun, boss dari Xiaomi yang mengunggah postingan di weibo dan tertera pada postingan tersebut galat yang dipakai adalah iPhone. Sontak ramai pemberitaan tentang hal tersebut dengan narasi persaingan tentunya, di mana media sosial ada polarisasi antara "Apple Fanboy" dan "Android Fanboy" 

Yang menarik adalah, beberapa tahun lalu Tim Cook pernah bikin heboh juga saat setelah peluncuran iPhone 6 series atau 7 serius saya lupa. Yaitu Tim Cook memposting sebuah foto yang diambil dari iPhone miliknya namun hasil jepretan cukup shaky hingga hasil fotonya juga ngeblur. Sontak jagat media ramai dan jadi olok-olok yang cukup seru pertarungan iPhone dan Android.

Apakah ini gimmick atau memang unsur ketidaksengajaan? Namun yang menarik adalah mau seperti apapun isu yang menyertai peperangan 2 platform hape ini, penjualan tetap berjalan dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, itu hanya gimmick saja yang tidak mempengaruhi apapun dengan penjualan.

Kita kembali keatas, Lei Jun memakai iPhone tentu sama seperti kebanyakan dari "Sultan" dimana iPhone adalah rajanya hape. Dan bagi Lei Jun hal itu juga merupakan pemantauan kompetitor secara melekat, bagaimana bisa bersaing jika kita tidak kuasai musuh?

Walau beda kelas, tapi untuk industri ya tetap aja musuh. Jika dilihat dari beberapa teori konspirasi, ada juga yang menyebut yang dilakukan Lei Jun adalah untuk cek ombak bagaimana publik merespon Mi 10 yang merupakan flagship Xiaomi yang baru saja diluncurkan secara global.

Dan benar, penjualannya bagus dan meledak dengan ripiu ripiu influencer di banyak kanal youtube dan menyatakan bahwa Mi 10 adalah the real flagship yang akhirnya diproduksi oleh Xiaomi.

Baik "dalemannya" maupun tampilan fisik dan teknologi yang disematkan semuanya premium, sangat pantas untuk disejajarkan flagship Android lain seperti Samsung maupun pesaingnya sesama raksasa China seperti Huawei atau Oppo. Lei Jung ingin menunjukkan bahwa "Hai Apple, aku sudah pakai hape unggulanmu nih yang sebentar lagi akan kusaingi"

Itu hanya teori konspirasi saja, tapi diluar itu ada lagi teori konspirasi yang jauh lebih besar dan ini mendunia. Siapa yang tidak bangga ketika melakukan selfi didepan cermin atau "Mirror Selfie" menggunakan iPhone?

Bahkan iPhone sekarang gedein logo di bagian punggung hapenya sehingga yang mau selfie jadi bangga "Hapeku iPhone nih". Mirror selfie dengan hape lain juga bagus, tapi ketika sudah pakai iPhone semua jadi lain, ada sebuah keunggulan dibanding yang lain, kemenangan sebuah brand dan simbol dominasi.

Kadang kondisi bisnis tidak sama dengan kekuatan brand tersebut, ada kalanya Apple pusing dengan pesatnya Huawei yang tiba-tiba merajai pasar dan mengejar Samsung sebagai pemimpin penjualan dan share di dunia.

Namun iPhone selalu mendapat porsi hape terbaik, seri berapapun meluncur sekalu laku dan jadi trendsetter. Bahkan bentuk kamera yang lebih mirip kompor gas 4 titik juga tetap saja indah untuk dilihat dan dipandang tentunya.

Inilah konspirasi terbesar dunia gadget, ada ruh yang luar biasa besar dibanding persaingan dagang dan juga persaingan benchmark kinerja hape satu dibanding yang lain, platform iOS atau Android sama-sama bersaing sangat ketat.

Namun kembali lagi, seluruh dunia butuh pegang iPhone untuk sekedar mirror selfie atau untuk dilakukan riset supaya ditemukan cara mengalahkan dominasi ruh iPhone itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun