Sungguh tak pantas kita membangkang kedua orang tua setelah kita mampu berdiri di atas kaki kita sendiri saat merekalah yang dulu mengajarkan kita berdiri saat balita sehingga kita bisa berdiri di atas kemandirian setelah dewasa.
Terlebih lagi, teramat buruk perilaku sang anak bila mendebat seorang ibu, sedangkan dari seorang ibulah sang anak belajar berbicara.
Ibulah yang mengenalkan kita aneka kosakata.
Ibu yang saat kita masih terbata-bata berbicara bahkan sering keliru mengatakannya, ibu dengan sabar mengajari kita kata demi kata.
Ibu yang sabar mengajari kita yang susah menghitung dan menulis waktu kecil
Ibu adalah madrasatul ula. Ibu menjadi sekolah dan guru pertama anak-anaknya. Mengajari semua yang ia tahu dengan pikiran yang tak sepintar anak-anaknya saat ini.
Ibu yang melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawanya di ambang kematian.
Ibu yang menggendong kita dengan tubuh lelahnya.
Ibu yang menyusui kita di saat laparnya siang dan lelahnya malam.
Ibu yang memasak makanan kesukaan kita waktu kecil yang rasanya masih teringat sampai saat ini.
Ibu yang membasuh luka saat kita terjatuh.