Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya di akun YouTubenya mengenai surat Al-Kafirun ayat 1-6 menyatakan bahwasanya toleransi hanya ketika berhubungan dengan selain ranah akidah. Tidak ada tawar menawar dalam dalam akidah. Beliau menyampaikan bahwa surat tersebut dengan eksplisit berbicara tentang keyakinan. Di mana kata nafi atau penidakan dalam ayat tersebut jelas tidak boleh bagi setiap muslim menyembah sesembahan umat lain. Lalu surat ini ditutup dengan "bagimu agamamu bagiku agamaku." Dari situ jelas, tidak ada toleransi kalau sudah berbicara keyakinan. Itu sudah paten.
Ada lima batasan toleransi yang harus dijaga oleh umat Islam. Pertama, jangan campur adukkan akidah maupun syariat dengan agama lain. Kedua, jangan membenarkan dan mengakui agama lain, cukup menghargai saja. Ketiga, jangan mengikuti perayaan besar agama lain, apalagi ibadahnya, termasuk tidak mengucapkan pada ibadah dan hari raya agama lain. Kempat, jangan lakukan pernikahan beda agama. Kelima, jangan jadikan umat agama lain sebagai pemimpin di wilayah muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H