Mohon tunggu...
Qisthi
Qisthi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

biarkan mengalir saja...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

22 Januari 2019   18:54 Diperbarui: 22 Januari 2019   19:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi kau pergi.
Langkahmu yang terburu,
memburu waktu.
Mencari penghidupan, katanya.
Sejak pagi menjelang,
hingga petang tiba.
Terlampau asyik, hingga
mungkin kau terlupa
"Kau ini milik siapa?"
Pada akhirnya,
semua orang hanya akan pulang,
selepas lelah dalam perantauan.
Entah apa yang layak
untuk dibawa pulang.

Perihal waktu,
yang mampu mengisahkannya
lengkap tanpa cela.
Esok pagi kau menangisi kerabatmu.
Boleh jadi lusa ,
orang-orang menangis di pusaramu.
Menangisi harapan,
yang tak lagi berada
pada tempat semestinya.
Maka sebaiknya jangan.
Jangan sampai lena.
Bila masanya tiba,
kita akan pulang.
Saat ini kau
hanya tengah singgah.

// 2:06 am //
Kamis, 17 Januari
Magelang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun