Belum selesai berduka atas tenggelamnya  KRI Nanggala, kini telah muncul sayatan baru atas kabar tenggelamnya KMP Yunicee pada 29 Juni 2021 sekitar pukul 7 sore kemarin. Kapal ini membawa penumpang berjumlah 56 orang dengan 41 penumpang dan 15 Anak Buah Kapal (ABK). Hingga saat ini diperkirakan sekitar 14 orang masih belum ditemukan, sedang 6 orang lainnya meninggal, 46 lainnya dinyatakan selamat dan dievakuasi ke arah Ketapang.Â
Kronologi kejadian tersebut diungkapkan oleh seorang penumpang yang bernama Taufik. KMP Yunicee ini tenggelam saat sedang berangkat dari Ketapang menuju Gilimanuk. Kapal ini diperkirakan berangkat dari Ketapang menuju Gilimanuk sekitar pukul 18.12 WITA. Dan diketahui kapal ini tenggelam satu jam setelah keberangkatan yakni sekitar pukul 19.12 WITA. Diduga tenggelamnya KMP Yunicee ini dikarenakan terseret arus besar sampai ke Pelabuhan Gilimanuk.
Keterangan dari salah seorang penumpang yang menaiki KMP Yunicee, sebelum kapal menjadi oleng tidak ada pemberitahuan atau aba-aba sama sekali. Dia hanya menyaksikan petugas kapal yang berlarian saja. Tanpa tahu hal apapun, penumpang menjadi bingung. Beberapa yang sigap langsung mengambil pelampung di loker pelampung yang tersedia. Beberapa orang juga nekat untuk melompat dari kapal dengan memakai pelampung sebelum oleng.
Baca Juga: Kecelakaan Kapal Motor Penumpang Yunice di Selat Bali
Dari penjelasan penumpang KMP Yunicee, mereka terombang ambing di laut selama 30 menit hingga akhirnya ditolong oleh kapal lain. Selain manusia, beberapa barang lain juga ikut tenggelam seperti mobil, truck, dan kendaraan bermotor lainnya. sampai saat ini untuk keterangan lebih lanjutnya masih diselidiki.
Seperti kasus tenggelamnya KMP Yunicee, secara studi tenggelamnya kapal laut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain muatan yang berlebih, lemahnya aturan dan prosedur keselamatan, dan kerusakan mesin hingga human error. Hal-hal ini harusnya lebih diperhatikan demi keamanan dan keselamatan semua pihak.Â
Mengingat risiko kecelakaan di tengah laut dampaknya dua kali lipat daripada kecelakaan di darat, pentingnya panduan keselamatan harus diterapkan. Panduan keselamatan terdiri dari dua hal, yaitu ketika hendak berangkat dan panduan ketika berada di atas kapal laut. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut!
Panduan keselamatan sebelum berangkat
1. Menyiapkan diri dan barang yang perlu dibawa
Menjaga kondisi tetap fit dan prima adalah hal wajib yang perlu dipastikan seluruh penumpang. Terbelih dalam masa pandemi saat ini. Bawalah obat-obatan pribadi yang mungkin kamu butuhkan selama perjalanan dan jangan membawa barang berharga yang berlebihan agar tidak menimbulkan tindak kriminal.
2. Mencermati jadwal
Seiring pergantian musim dan cuaca yang tidak menentu, ada baiknya melakukan perjalanan dengan memperhatikan kondisi cuaca. Yang paling penting juga memilih jadwal yang tepat dan jangan memaksa pergi bila cuaca sedang buruk.
Panduan keselamatan saat berada di kapal laut
1. Tidak memaksakan naik ketika kapal telah memenuhi muatan
Kapasitas muatan kapal yang berlebih tentunya akan membahayakan seluruh penumpang kapal. Sehingga sebaiknya menunggu jadwal keberangkatan kapal selanjutnya demi keamanan bersama.