Ghosting merupakan tren PDKT dengan gaya menghilang tanpa penjelasan. Seseorang yang awalnya mendekat, memberi harapan, kemudian tiba-tiba menghilang layaknya hantu yang tiba-tiba menghilang. Istilah ini disebut ghosting yang kerap terjadi belakangan ini, tentu akan sangat menyakitkan jika saja seseorang berada dalam situasi hubungan tanpa kejelasan, tanpa kepastian, namun tiba-tiba ditinggalkan.
Ghosting dapat menyebabkan luka yang dalam bagi korbannya. Rasa insecure ataupun kesehatan psikis yang akan terganggu apabila menjadi terjebak dalam sebuah hubungan yang toxic seperti ini.Â
Namun, untuk mencegah ghosting, kamu dapat mengantisipasinya dengan beberapa cara berikut.
Jangan hanya perkataan, perhatikan juga perbuatannya
Seorang yang berniat ghosting biasanya banyak mengeluarkan pujian-pujian. Semua perkataan yang dikeluarkan bagai madu lebah hutan, begitu manis.Â
Biasanya, orang yang berniat ghosting tidak akan pernah konsisten dengan perbuatannya. Dia selalu memiliki celah mengelak dari berbagai tuduhan yang sebenarnya adalah benar. Jadi, kamu harus hati-hati ya!
Baca Juga: Gara-Gara Felicia Tissue, Kamu Harus Paham Alasan Jadi Korban Ghosting
Amatilah gerak geriknya
Sebelum berpacu pada hubungan yang semakin jauh, jika ada sesuatu yang mencurigakan darinya, teruslah amati. Amati juga gerakgeriknya etika berada dekat denganmu. Apabila dia orang yang perhatian, kemudian berubah menjadi cuek, kemungkinan dia adalah orang yang tidak stabil. Jadi, lebih baik jangan terlau menaruh harapan.
Baca Juga: Gaslighting, Ketika Hubungan Berjalan Lebih Menyakitkan daripada Kena Ghosting
Menghindari obrolan masa depan
Untuk memastikan kejelasan hubunganmu, baiknya cobalah membahas tentang topik masa depan. Jika dia tertarik dengan itu, bisa berarti kamu ada dalam masa depannya.Â
Namun, jika dia terihat gugup, takut, atau bahkan menghindari pembicaraan itu, artinya dia sedang tidak memiliki rencana masa depan denganmu. Terlebih jika dia menghindari topik bahasan hubungan yang serius. Jadi, hati hati ya
Mencari tahu sisi kelemahannya
Hal ini tidak untuk mencari tahu keburukan orang lain ya! Ini digunakan untuk berjaga-jaga tentang kewarasan psikismu. Jika kamu hanya mengetahui kelebihan-kelebihannya saja, tentu tidak adil. Jika nantinya kamu telah terlanjur jatuh hati lalu ditinggalkan? Tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental.Â
Bisa saja kamu akan merasa dia berpaling karena kamu tidak cocok untuknya, atau menyalahkan diri sendiri. Setidaknya dengan mengetahui kekurangannya, jika dia tiba-tiba menghilang kamu masih bisa menimbang kekurangannya sehingga berpikir dia kurang cocok untuk menjadi kriteria idealmu.
Perhatikan caranya memperlakukan orang lain
Dalam hal ini bukan cara memperlakukan ibunya ya. Caranya memperlakukan orang ain bisa saja juga dia lakukan kepadamu. Jika dahulu dia pernah punya riwayat ghosting dengan perempuan kenalan lainnya, bisa saja dia melakukan hal yang sama juga denganmu. Jadi kamu harus pandai-pandai cari tahu.Â
Berikan beberapa pertanyaan pribadi
Lontaran pertanyaan pribadi tentangnya sebenarnya ga ada salahnya lho! Dari situ kamu dapat belajar bagaimana ceritanya terlebih dahulu. Buatlah suasana santai agar dia dapat mengutarakan dengan jujur. Kemudian kamu dapat mengajukan pertanyaan tentang bagaimana hubungannya yang terdahulu, atau alasan mengapa tidak lagi bersama.Â
Dari sana kamu bisa mengamati pola pikirnya dalam menjalani hubungan. Apakah dia hanya main-main dalam hubungan atau tidak. Kamu juga bisa melontarkan pertanyaan tentang ketertarikan dengan pernikahan atau tidak? Jika benar tidak, harusnya kamu tidak berharap lebih.
Baca Juga: Dari Ghosting Jadi Overthinking, Ketahui Dampaknya!
Nah, demikian cara untuk menghindari ghosting. Sebenarnya, kehati-hatian dan tidak terlalu percaya adalah kunci. Jangan terlalu mudah untuk mempercayai, setiap orang yang datang punya potensi untuk melukai. Jadi, kamu perlu berhati-hati. Semoga hal-hal ini membantu untuk kamu terus berhati-hati ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI