Politik uang atau money politic adalah salah satu bentuk manipulasi yang paling merusak dalam demokrasi. Pemerintah yang tidak etis sering menggunakan uang untuk mempengaruhi pilihan rakyat, terutama saat pemilu atau referendum. Mereka bisa membagi-bagikan uang, hadiah, atau bantuan kepada kelompok tertentu agar mendapat dukungan suara. Hal ini sering terjadi dalam bentuk pemberian sembako atau bantuan sosial yang tiba-tiba meningkat saat menjelang pemilu. Bantuan ini seolah-olah diberikan untuk membantu masyarakat, tetapi sebenarnya ada maksud tersembunyi untuk menarik simpati dan memastikan mereka memilih pihak tertentu.
Praktik seperti ini tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merugikan masyarakat dalam jangka panjang karena pemimpin yang terpilih belum tentu bekerja demi kepentingan rakyat. Hal ini mencerminkan bahwa pemerintah lebih mementingkan kemenangan politik daripada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dari pembahasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pemerintah yang seharusnya menghargai dan peduli terhadap partisipasi masyarakat dalam berpolitik, justru, ada beberapa pemerintah yang tidak melakukan hal tersebut. Mereka lebih memilih untuk membungkam suara rakyat yang ingin mengkritik, menyebarkan informasi yang tidak jujur, dan menggunakan uang sebagai alat untuk mempengaruhi pilihan rakyat. Tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kekuasaan daripada menghargai serta peduli kepada rakyatnya. Padahal, partisipasi yang jujur dan terbuka dari masyarakat sangat penting agar keputusan yang diambil bermanfaat bagi semua orang dan tercipta pemerintahan yang adil serta lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H