Mohon tunggu...
Qintharafella Shalya
Qintharafella Shalya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Virtue Of Temperance dalam Psikologi Positif untuk mencegah Toxic Relationship

1 Juli 2023   15:40 Diperbarui: 1 Juli 2023   15:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjadi egois atau menuntut, berperilaku seolah-olah individu memiliki kekuasaan atas pasangan individu tersebut.

  • Berperan sebagai orang tua atau anak, dengan menunjukkan ketundukan atau dominasi.

  • Menggunakan paksaan atau manipulasi emosional untuk mendapatkan apa yang individu inginkan.

  • Menyangkal keterpisahan atau individualitas diri atau pasangan, alih-alih mencari identitas gabungan.

  • Menolak untuk bertindak dengan cara yang baik dengan tindakan yang dianggap pasangan tersebut sebagai cinta.

  • Mengenal diri sendiri merupakan cara paling ampuh untuk menghindari toxic relationship, yang dimaksud dengan mengenal diri sendiri ialah dimana kita paham betul bagaimana karakteristik kita, baaimana sifat kita, serta apa saja kekurangan dan kelebihan yang ada didalam diri kita sendiri. Begitu pula dengan pasangan kita, kita harus tau bagaimana karakter pasangan kita, sifat-sifatnya, serta kekurangan dan kelebihan yang dia miliki. Toxic relationship muncul Ketika tidak ada keselarasan antara pasangan satu sama lain, yang artinya perbedaan background dan juga banyaknya hal yang bertolak belakang satu sama lain, sehingga menyebabkan keduanya bukan saling melengkapi melainkan saling menyalahkan satu sama lain bahwa dirinya lah yang paling harus dimengerti. 

    Setiap individu pasti pernah mengalami hal-hal yang tidak sesuai atau situasi sulit yang pernah terjadi, sehingga setiap individu berhak untuk menjadikannya pelajaran dan merubah diri menjadi lebih baik dan positif, sehingga seiring berjalannya waktu dapat terlihat progress dan juga perubahan yang signifikan. Karena manusia hidup untuk terus belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik seterusnya. Terdapat virtues yang akan dibahas agar kita semua bisa lebih belajar mengenal diri dan pasangan. Hal ini akan lebih membukakan pikiran kita agar terus belajar dan menginplementasikannya ke dalam hubungan yang sedang kita jalani, agar terhindar dari toxic relationship. Karakter-karakter ini pasti kita semua miliki, tetapi perbedaannya yaitu dari kadar seberapa besar kita memiliki karakter tersebut, dan seberapa seringnya kita mengaplikasikan character strength tersebut. Hal tersebut merupakan cara-cara untuk memperbaiki diri dan pasangan kita.

    Ada 6 kelas kebajikan yang terdiri dari 24 kekuatan karakter: Kebijaksanaan dan Pengetahuan, Keberanian, Kemanusiaan, Keadilan, Temperance, Transendensi. Budaya di seluruh dunia mempelajari studi tentang kekuatan dan kebajikan manusia. Budaya yang berbeda mengekspresikan atau bertindak berdasarkan kebajikan dengan cara yang berbeda berdasarkan nilai dan norma masyarakat yang berbeda. Martin Seligman dan rekan-rekannya mempelajari semua agama besar dan tradisi filosofis dan menemukan bahwa enam kebajikan yang sama dimiliki hampir di semua etnis budaya selama tiga milenium.

    Dan yang paling cocok untuk dipahami dan dipelajari pada kasus yang satu ini merupakan sub kebajikan yang kelima yang terdiri dari empat character strength. Menjadi pemaaf, penyayang, rendah hati, bijaksana, dan mengendalikan perilaku dan naluri kita mencegah kita menjadi sombong, egois, atau sifat lain yang berlebihan atau tidak seimbang. Kekuatan yang termasuk dalam kebajikan ini adalah yang melindungi dari kelebihan: Pengampunan dan belas kasihan, Kerendahan hati dan kesopanan, Kehati-hatian, Pengaturan Diri dan Pengendalian Diri.

    • Forgiveness And Mercy

    Memaafkan berarti memperluas pemahaman terhadap mereka yang telah berbuat salah atau menyakiti kita. Artinya melepaskan, dalam banyak kasus ini adalah pelepasan sebagian atau seluruh rasa frustrasi, kekecewaan, kebencian, atau perasaan menyakitkan lainnya yang terkait dengan suatu kesalahan. Melibatkan penerimaan kekurangan, ketidaksempurnaan orang lain dan memberi mereka kesempatan kedua (atau ketiga). Hal ini sangat sesuai dengan keadaan yang selalu terjadi di dalam sebuah hubungan. Pasti ada konflik atau permasalahan apapun yang membuat pasangan bertengkar, karena ada satu kesalahan ataupun kesalahpahaman, yang dimana membuat renggang dan saling menyalahkan satu sama lain. Hal terbaik yang harus dilakukan saat dalam kondisi seperti itu, kita harus sama-sama saling introspeksi diri, serta memaafkan kesalahan dan berlapang dada menerima kekurangan. Yang pastinya didiskusikan juga bersama dengan pasangan dan mencari jalan tengah untuk meperbaiki kesalahan masing-masing. Sehingga tidak akan muncul permasalahan baru yang memperumit, dan mencegah terjadinya toxic relationship.

    • Humility And Modesty

    Kerendahan hati itu tidak menyombongkan diri, tidak melakukan sesuatu secara berlebihan, tidak menganggap diri kita lebih istimewa atau penting daripada orang lain. Di sisi lain, tidak tunduk pada setiap keinginan atau permintaan orang lain. Orang yang benar-benar rendah hati berpikir baik tentang diri mereka sendiri dan memiliki pemahaman yang baik tentang siapa diri mereka, tetapi mereka juga menyadari kesalahan dan ketidaksempurnaan mereka. Memiliki pasangan yang terlalu sombong terdengan sangat menyebalkan, sehingga jika kita tidak mau hal yang tidak mengenakan terjadi pada diri kita, sebaiknya kita juga tidak berperilaku seperti yang tidak kita sukai orang lain melakukannya. Tetap menjadi diri sendiri dan jangan berlebihan dalam hal apapun, dan juga jangan sampai merendahkan pasangan kita hanya karena satu atau dua kekurangan yang dia miliki.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Healthy Selengkapnya
      Lihat Healthy Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun