Mohon tunggu...
qidiq
qidiq Mohon Tunggu... wiraswasta -

"apa yang aku tulis adalah yang pernah membiru dalam hatiku"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Dari Ibu

27 Oktober 2012   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nak...apakabarmu? Apa hatimu baik-baik saja? Akhir-akhir ini pikiran ibu trasa gundah untukmu Nak...pegang erat harga dirimu disana Dan ibu percaya kau sanggup Nak...jangan paksa sesuatu yang bukan hakmu Ingatlah hak terbesarmu adalah kewajiban Nak...buang jauh egomu Sadarlah baju apa yang kau pakai Wangi parfumu kadang menyengak orang Bukan ibu merendahkanmu nak Hanya pastikan kau tau dimana harus berdiri Dimana duduk merendah Ibu ingin ananda tahu siapa kita Mundurlah kalau merasa tak mampu Jangan pertaruhkan hatimu Karena sakitmu melelehkan air mata ibu Nak...ibu tahu, Kita,mereka dan dia sama dimata Tuhan Duduk dibumi serupa Berteduh dilangit biru sama Tapi setiap hati tak akan berlaku seadil Tuhan Masih ingatkah saat kau basahi punggung ibu dengan air mata?? Tengah malam kau peluk ibu dalam tidur Jangan lagi nak...ibu tak kuasa melihat Lepas jauh duri yang pernah menancap Jangan terjatuh lagi dalam lubang perih Kuatkanlah... Doa ibu tak pernah habis untukmu Untuk hatimu,cintamu dan langkahmu Nak...berjuanglah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun