Desingan peluru ucap menembus kalbu suci
Luka, darah, cabikan, jeritan, daging terberai
Kau yang dari kasta atas tidak peduli
Benih kebencian tumbuh menyemburkan api
Di sudut sepi aku sujud sendiri
Getar lirih berbisik dalam hati
Asa jiwa rindu bertemu Sang Ilahi
Undangan kudaraskan mengatasi langit tinggi
Dalam doa, air mata mengalir tiada henti
Bolehkah KAU datang melihat negeri
Api kebencian membakar hilang kendali
Lidahnya mengamuk membunuh ngeri
Rohku berseru... ooh...Pencipta Langit Bumi
Jika mereka bersatu jalan menabur benci
Tunggangkan  mereka bertujuh jalan dengan badai
Jika sumbang mereka riuh gempita mengiris hati
Busukkan mereka dalam penjara kelam sepi
Bukan untuk kami menjaga persada permai
Jutaan kaum dan bani hendak  warisi negeri
Turunkanlah hujan cinta kasih dan damai
Jakarta, 2 September 2018 Â 02:02 Wib
Setelah menikmati hujan singkat di awal September
Ungke Jo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H