Mohon tunggu...
Qiara Angelica
Qiara Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa tingkat awal jurusan komunikasi universitas pelita harapan

Selanjutnya

Tutup

Love

Perilaku Posesif yang Kita Tidak Sadari Sering Kita Lakukan di Dalam Hubungan

12 Desember 2022   14:02 Diperbarui: 12 Desember 2022   14:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kata posesif seringkali kita dengar didalam sebuah hubungan.Terkadang kita berperilaku posesif secara tidak sadar di dalam hubungan kita dengan pasangan.

Alasan yang seringkali untuk menutupi sikap posesif  adalah untuk menjaga hubungan kita dengan pasangan atau tidak mau kehilangan pasangan kita padahal sebenarnya tidak alasan pembenaran untuk sikap posesif.Sikap posesif yang kita lakukan justru malah merusak hubungan kita dengan pasangan. Sikap posesif biasanya dilandasi karena tidak ada rasa percaya dengan pasangan.

Definisi posesif 

Sebelum membahas apa saja sikap posesif yang kita tidak sadari merusak hubungan,mari kita melihat apa arti sesungguhnya dari kata "posesif". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), posesif adalah sifat merasa menjadi pemilik atau mempunyai sifat cemburu.

Dengan kata lain,seseorang merasa sudah memiliki hak dan otoritas sepenuhnya dari pasangan kita sehingga orang tersebut merasa bisa mengontrol atau membatasi perilaku pasangan kita bahkan bisa sampai merusak privasi pasangan kita tetapi beberapa orang justru salah mengartikan perilaku tersebut sebagai bentuk kasih sayang padahal perilaku tersebut sebenarnya sudah tidak sehat bagi hubungan.

Agar kamu tidak salah mengartikan dan tidak melakukan,mari simak tiga perilaku posesif berikut ini yang sering dilakukan didalam sebuah hubungan.

Mengatur dan membatasi kita untuk bertemu dengan orang lain

Biasanya karena atas dasar cemburu atau paranoid,pasangan kita menjadi super protektif sehingga mengatur dengan siapa kita bertemu dan membatasi kita untuk bertemu dengan orang lain.Seringkali seseorang membatasi pasangannya bertemu dengan lawan jenis karena merasa cemburu dan tidak percaya dengan pasangannya.

Memang jika kecemburuan menguasai seseorang maka seseorang tersebut bisa melakukan banyak hal diluar kendalinya dan hal tersebut tidak bisa bisa terus dinormalisasikan.Perilaku ini sebenarnya sangat tidak sehat dan justru menggangu pasangan kita karena kita terlalu mengontrol pasangan kita dengan dasar alasan yang tidak jelas.

Mengatur pakaian yang akan dikenakan oleh pasangan

Ada beberapa orang yang suka mengatur pakaian apa yang boleh dikenakan oleh pasangannya padahal itu merupakan hak kita sepenuhnya untuk menentukan pakaian apa yang akan kita kenakan.Alasan yang seringkali orang gunakan saat mengatur pakaian pasangannya adalah karena merasa pakaiannya kurang aman atau tidak cocok dengan kita.

Contohnya,saat kita mau pergi dengan teman atau keluarga atau dengan siapapun,pasangan kita meminta kita untuk mengambil gambar pakaian apa yang kita kenakan hari itu dan saat ia merasa pakaian yang kita kenakan kurang sesuai dengan apa yang ia inginkan,ia langsung memerintah kita untuk mengganti pakaian yang sesuai dengan keinginan dia padahal kita sudah senang dan nyaman dengan pakaian yang kita kenakan tetapi saat kita tidak mau menuruti keinginannya,pasangan kita pun marah karena tidak menuruti keinginannya.

Membuka dan memeriksa hp dan sosmed pasangan tanpa izin

Pernakah anda sangat ingin membuka dan memeriksa hp dan sosmed pasangan kita tanpa sepengetahuannya? Padahal handphone dan media sosial merupakan ranah pribadi milik seseorang yang jika kita ingin mengeceknya,kita tidak bisa sembarangan membuka dan pastinya membutuhkan izin dari sang pemilik.

Jika kita memang sangat ingin atau penasaran dengan isi hp atau sosial media pasangan kita,kita bisa meminta izin kepada pasangan kita.Justru saat kita meminta izin,kita malah jauh lebih menghargai privasi dan perasaan pasangan kita.Kita juga seharusnya menaruh dan menumbuhkan rasa kepercayaan kepada pasangan kita justru dari rasa percaya tersebut,kita bisa menjaga dan membuat hubungan kita dengan pasangan lebih awet.

Tips menghilangkan sifat posesif 

Menggunakan bantuan dari psikolog

Psikolog merupakan ahli yang tepat untuk anda memperbaiki sifat-sifat buruk anda.Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dari ahli untuk menghilangkan sifat posesif anda karena kadang susah untuk merubah sifat yang sudah tertanam di diri anda.Bisa saja ada hal-hal atau faktor yang menyebabkan anda menjadi posesif yang anda sendiri tidak ketahui atau anda tidak sadari sehingga membutuhkan bantuan ahli untuk mencari tahu lebih lanjut.

Berbicara dengan kepala dingin pada pasangan

Terkadang mungkin anda bermasuk baik,bukan bermaksud untuk mengontrol pasangan anda tetapi anda salah dalam cara penyampaian atau berperilaku.Ada kalanya anda perlu berkepala dingin,lebih tenang dan berpikir sebelum berucap atau bertindak minsalnya jelaskan alasan mengapa anda melarang atau membatasi pasangan dengan alasan yang jelas dan logis sehingga pasangan anda bisa lebih nyaman dan lebih mengerti maksud dari tindakan anda.

Jangan terlalu berlebihan/paranoid

Perasaan khawatir atau ingin melindungi pasangan anda memang wajar asalkan dalam batas normal.Mungkin sesekali ada perasaan kurang percaya pada pasangan anda tetapi jangan biarkan perasaan itu menguasai anda.Justru dengan anda memberikan kebebasan,keleluasaan atau ruang pada pasangan anda pasti membuat pasangan anda merasa lebih nyaman,bebas dan tidak terbebani di dekat anda.Dengan anda memberikan kenyamanan berupa ruang kebebasan bagi pasangan anda tentunya akan membuat hubungan anda lebih awet dan harmonis.

Mencoba lebih fokus dengan kehidupan sendiri

Jangan selalu memperhatikan hal-hal kecil atau detail atau hal-hal yang tidak berguna pada pasangan anda.Mulailah fokus pada diri anda sendiri dari mensibukkan diri melakukan hobi yang anda sukai,melakukan kegiatan yang anda ingin lakukan sedari dulu hingga meningkatkan kualitas diri anda sendiri.Dalam sebuah hubungan tidak selalu semua hal,harus dilakukan bersama.Penting bagi anda untuk menghabiskan waktu dengan diri anda sendiri dan mengetahui tujuan-tujuan hidup anda sehingga anda tidak terus terpaku pada pasangan anda.

Melupakan kejadian-kejadian yang buruk di masa lalu

Kejadian-kejadian buruk yang pernah terjadi di dalam hidup anda memang bisa menimbulkan perilaku posesif karena pastinya anda tidak ingin kejadian buruk tersebut menimpa anda lagi atau ada trauma dengan kejadian buruk tersebut tetapi ada baiknya anda belajar melupakan dan merelakan kejadian buruk tersebut lalu memetik pelajaran-pelajaran yang berharga untuk anda kedepannya dari kejadian buruk tersebut dan mulai lagi membangun hubungan baru dengan orang yang lebih baik dan berkualitas.Terus mengingat kejadian yang buruk tidak akan membuat hidup anda tenang dan bahagia karena anda akan terus diselimuti ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun