Mohon tunggu...
Qey Saputra
Qey Saputra Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penggiat Literasi

A. Deni Saputra adalah seorang guru dan penggiat literasi. Ia memiliki hobi menulis. Selain menulis puisi, beberapa artikel karya ilmiah mengenai sastra dan kebudayaan pernah dimuat di jurnal kampus Semiotika dan Literasi. Ia pun penggiat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Sastra Masuk Sekolah...

30 Mei 2024   08:44 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:00 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Sejumlah buku sastra. (Foto: KOMPAS/DAHLIA IRAWATI)

Dalam proses pembelajaran, khususnya Bahasa Indonesia, kebiasaan membaca harus menjadi langkah utama dan menjadikannya kebiasaan yang sang penting. Kebiasaan tersebut dipengaruhi oleh minat seseorang untuk melakukan keinginanya. 

Minat membaca merupakan kekuatan yang mendorong pembaca, dalam hal ini siswa, untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. 

Dengan menerapkan minat membaca sejak dini kepada siswa, akan memperoleh prestasi belajar yang baik.

Sementara itu, hal lain yang menjadi kegiatan penting dalam proses pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia adalah kemampuan menulis. 

Kegiatan menulis merupakan implikasi dari kegiatan membaca. Kemampuan menulis dapat diartikan sebagai bentuk kemampuan menulis kalimat-kalimat secara logis dan sistematis sehingga isi atau informasi secara keseluruhan dapat ditemukan pula oleh pembaca. 


Kemampuan menulis merupakan kesanggupan atau kekuatan seseorang untuk menyampaikan informasi penting ke dalam bentuk tulisan atau teks bacaan.

Berkaitan dengan teks bacaan, dalam hal ini adalah karya sastra. Hasil karya sastra yang diciptakan pengarang berupa puisi ataupun prosa, dalam hal ini cerpen dan novel.  

Hasil karya sastra tersebut merupakan realita yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Itu semua merupakan hasil dari proses menggauli dan merasakan kehidupan yang dialaminya. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Dengan demikian, membaca karya sastra adalah membaca nilai-nilai sosial yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu, kemampuan menulis karya sastra adalah kesanggupan seseorang menuangkan ide yang imajinatif ke dalam bentuk tulisan yang disebut karya sastra.

Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan siswa pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, dipahami dan diterapkan. 

Prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari nilai ataupun sikap yang diterapkan siswa sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

Dalam dunia pendidikan, khusunya belajar bidang studi Bahasa Indonesia, membaca karya sastra menjadi kebiasaan sehari-hari. Selain itu, sebagai kegiatan lanjutan dari membaca adalah menulis. 

Menulis karya sastra juga menjadi kegiatan penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bagaimana pengaruh minat membaca karya sastra dan kemampuan menulis karya sastra dalam sikap dan berpikir proses belajar Bahasa Indonesia. 

Artinya bahwa minat membaca dan kemampuan menulis karya sastra dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam bidang studi Bahasa Indonesia. 

Yuk, kita biasakan kembali membaca karya-karya sasta yang selama ini hilang! Bagaimana tanggapannya mengenai sastra masuk kurikulum sekolah?

Bekasi, 30 Mei 2024
(ADS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun