Mohon tunggu...
Qeisya Salsa
Qeisya Salsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis dan menonton film. Senang dengan konten ulasan film guna mempermudah penonton sebelum mereka menentukan film apa yang akan mereka tonton.

Selanjutnya

Tutup

Book

(Resensi Buku) Bodo Amat: Seni Meraih Bahagia, Cita-cita dan Cinta

8 November 2023   08:57 Diperbarui: 8 November 2023   09:21 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku self improvement ini cukup bagus mengingat tulisannya tidak terlalu formal sehingga enak dibaca apalagi oleh kaum muda. Tulisan di buku tersebut terdapat komedi yang bisa membuat pembacanya tergelak dan cukup menghibur. Selain itu, pengalaman yang diberikan sang penulis pun sangat menginspirasi. Kehidupan sang penulis yang penuh lika-liku tak menjadikan penulisnya merasa terhambat untuk tetap melanjutkan pendidikannya hingga akhirnya berhasil mendapatkan gelar S1 di universitas negeri. Tentunya hal itu menjadi nilai plus bagi pembaca untuk tidak menyerah terhadap cita-citanya.

Kekurangan Buku;

Karena bahasanya yang non-formal, akan ada kata-kata yang cukup kasar. Mungkin untuk beberapa pembaca akan terasa sedikit tidak nyaman.

Cover Buku:

Warna bukunya yang berwarna kuning cukup mencolok. Terlebih, sesuai dengan judulnya "Bodo Amat", gambar dua emoticon sedang tersenyum lebar seolah mempresentasikan bahwa kehidupan ini akan terasa membahagiakan apabila kita tidak terlalu mendengar omongan orang-orang yang akan menjatuhkan kita. Selain itu, tulisan "Seni Meraih Bahagia, Meraih Cita-cita dan Cinta" mempresentasikan juga isi buku yang terkandung dalam buku tersebut. Sehingga kita bisa langsung mengetahui apa isi buku self improvement tersebut dan tentunya hal ini sangat menarik untuk dibaca. Selain itu, tulisan "Karena Tidak Semua Hal Perlu Kamu Lakukan dan Kamu Pikirkan " menggambarkan bahwa sebaiknya hidup ini lebih bisa kita nikmati dan syukuri. Dibandingkan hanya dengan memikirkan perkataan orang yang menyakiti hati kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun