Di era modern seperti sekarang ini, mendapatkan atau mencari informasi sangatlah mudah. Dengan ponsel pintar yang selalu kita bawa, dunia terasa berada dalam genggaman. Kita dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun. Kegiatan yang sedang trending di sosial media mudah diakses melalui internet baik itu aplikasi, situs web, ataupun sosial media lainnya.
Selain mempermudah dalam kita dalam mencari informasi, social media dapat memudahkan kita dalam menambah pertemanan dan relasi. Kegiatan ekonomi pun semakin mudah dengan hadirnya social media sehingga kegiatan berjualan pun tetap bisa dilakukan tanpa harus menyewa tempat dengan harga sewa yang cukup tinggi. Bahkan, social media menjadi ranah mengekspresikan diri. Entah itu untuk sekedar curhat di social media ataupun berbagi tips dan trik yang diketahui untuk mempermudah kehidupan orang banyak.
Namun, dengan segala kemudahan itu justru memiliki dampak negatif bagi sebagian orang. Dengan tanpa pengetahuan yang baik, social media yang memiliki segudang manfaat pun menjadi tempat yang cukup berbahaya bagi Sebagian orang. Bahkan privasi kehidupan seseorang pun dapat dengan mudah diviralkan demi menjadi bahan trending di publik. Selain itu, resiko kekerasan seperti cyber bullying ataupun hate speech mencuat di sosial media. Dan tanpa filter yang bijak, konten-konten tersebut dapat mempengaruhi psikologis penontonnya.
Lalu, bagaimana cara menggunakan sosial media dengan bijak? Caranya adalah menggunakan Safeguarding.
Safeguarding adalah istilah yang digunakan di Inggris, Irlandia dan Australia guna melindungi Kesehatan, kesejahteraan, bahkan hak asasi manusia terlebih khususnya anak-anak, remaja, maupun orang dewasa yang rentan terkena pelecehan, bahaya, ataupun penelantaran.
Dilansir dari situs Save The Children Safeguarding bertujuan untuk menciptakan keamanan berbasis komunitas yang berfokus pada tindakan preventif untuk memastikan anak-anak terlindungi dari risiko atau bahaya yang nyata.
Namun, istilah Safeguarding pun bisa berlaku dalam penggunaan social media. Dengan Safeguarding kita akan memfilter konten-konten yang akan kita tonton supaya kita lebih mendapatkan konten yang bermanfaat. Selain itu, Safeguarding dapat melindungi privasi, kesehatan dan kesejahteraan hak asasi manusia.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam supaya lebih bijak dalam bersosialisasi media menggunakan teknik safeguarding yaitu:
1. Mindful Dalam Menggunakan Sosmed
Gunakanlah sosial media penuh dengan kesadaran. Carilah konten-konten yang bermanfaat dan dapat menambah wawasan supaya kita mendapatkan informasi yang tepat. Jangan terpedaya oleh berita HOAX. Pastikan selalu memfilter berita atau konten yang akan kita terima. Apabila mendapat berita yang dirasa HOAX, carilah kebenarannya menggunakan situs-situs terpercaya agar kita tidak tertipu oleh berita yang hanya berisikan opini-opini palsu mengenai berita yang sedang trending.
2. Bukan hanya di dunia maya, aktiflah di Dunia nyata
Carilah kegiatan positif dan lingkar pertemanan yang dapat meningkatkan value kita. Ikuti seminar offline, kursus-kursus yang bisa menambah ilmu pengetahun, kegiatan amal dalam membantu korban bencana, atau bantu orang-orang sekitar yang membutuhkan bantuan kita. Hadirnya kita di dunia nyata pun tak kalah penting. Hubungan antara keluarga dan teman-teman pun akan tetap terjaga dengan kita aktif di dunia nyata.
3. Utamakan Keselamatan Daripada Sekedar Ketenaran Diri di Sosmed
Utamakan keselamatan Anda dimanapun Anda berada dibandingkan membuat konten yang justru dapat membahayakan diri Anda. Pilihkan membuat konten yang memberi manfaat bagi orang banyak seperti ilmu pengetahuan ataupun ilmu agama dibandingkan hal-hal ekstrim yang justru membahayakan nyawa sendiri ataupun orang lain.
4. Menjaga Etika dalam Berkomunikasi Baik dalam Dunia Nyata ataupun Dunia Maya
Ada pepatah, Mulutmu Harimaumu. Karena hal itulah kita harus menjaga kata-kata kita dalam berbicara supaya tidak menyinggung perasaan orang lain. Dan dalam penggunaan social media, pepatah tersebut berubah menjadi Jarimu Harimaumu. Karena itu, ketikan yang kita buat haruslah kita jaga supaya tidak mengandung unsur SARA ataupun menyakiti seseorang. Berikanlah pendapat dengan tepat tanpa maksud menjelek-jelekkan siapapun. Jadilah pemberi komentar yang bijak dan memberi informasi yang informatif untuk siapapun pembacanya.
5. Berhati-hatilah Jika Memposting Konten yang Bersifat Pribadi
Waspadalah selalu dalam memposting konten yang bersifat pribadi. Jangan terlalu banyak membagikan hal-hal yang sifatnya rahasia seperti tanggal lahir, nomor handphone, dan lain-lainnya yang sebaiknya hanya Anda yang mengetahuinya. Bocornya data pribadi dapat mempermudah orang jahat untuk melancarkan kejahatannya. Jangan sampai ada data Anda yang hilang atau rusak karena kecerobohan Anda sendiri.
Media Sosial adalah sarana netral dalam memberikan informasi. Namun, di zaman sekarang ini, menggunakan sosial media justru seperti dua sisi mata pedang. Penggunanya yang akan menentukan apakah sosial media ini akan menjadi wadah dalam menyebar kebaikan atau justru sebaliknya. Manakah yang akan Anda pilih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H